SOTO DJIANCUK - Bukan Kata Umpatan, Melainkan Ungkapan Persahabatan - Explore Jogja

Soto Djiancuk: Sebuah Warung Soto Nyentrik di Bantul

Soto Djiancuk, sebuah warung soto nyentrik yang terletak di Jl. PGRI II No.59, Sonopakis Lor, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu tempat makan yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Warung soto ini bukan hanya sekedar tempat makan biasa, namun juga menjadi simbol persahabatan dan kebersamaan di antara pengunjungnya.

### Sejarah Soto Djiancuk
Warung Soto Djiancuk telah berdiri sejak tahun 2000 dan menjadi salah satu warung soto khas Blitar yang terkenal di Yogyakarta. Nama “Djiancuk” sendiri merupakan pemberian dari suami pemilik warung, yang berasal dari Blitar. Sejak saat itu, warung ini menjadi tempat yang sangat spesial bagi Suparjinah, pemilik warung, karena ia merasa terhubung dengan kota Blitar dan orang-orangnya melalui soto khas Blitar yang disajikan di warungnya.

### Menu dan Harga
Soto Djiancuk menyajikan soto khas Blitar yang memiliki racikan rempah-rempah yang khas dan nendang. Kuah kaldu sapi yang kental memberikan rasa gurih dan segar pada soto ini. Menu soto disajikan dengan tauge segar, irisan daging sapi, bihun, kentang goreng, seledri, tomat, bawang goreng, dan telur rebus. Selain itu, ada pula piring mendoan, sate ayam, dan sate keong sebagai pelengkap. Harga menu di warung ini cukup terjangkau, berkisar antara Rp1.000 hingga Rp15.000.

### Pengalaman Mengunjungi Soto Djiancuk
Ketika mengunjungi warung Soto Djiancuk, pengunjung akan disambut dengan interior yang unik dan nyentrik. Sepeda-sepeda dan motor-motor tua berbaris rapi di depan warung, sementara lukisan-lukisan besar karya suami Suparjinah menghiasi dinding warung. Dinding batu bata dengan bingkai kayu jendela yang miring memberikan kesan tradisional namun eksentrik. Pengunjung juga dapat menikmati soto khas Blitar yang lezat dan berbeda dari soto-soto lainnya.

### Perubahan dan Inovasi
Meskipun ada beberapa perubahan dalam tata letak warung dari waktu ke waktu, rasa soto di warung Soto Djiancuk tidak pernah berubah sejak pertama kali didirikan 18 tahun yang lalu. Suparjinah, pemilik warung, tetap konsisten dalam menyajikan soto khas Blitar dengan cita rasa yang autentik. Meskipun food truck Soto Djiancuk sudah tidak beroperasi lagi, warung ini tetap menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh penggemar soto khas Blitar.

### Kesimpulan
Dengan keunikan nama dan konsepnya, Soto Djiancuk bukan hanya sekedar warung makan biasa, namun juga menjadi simbol persahabatan dan kebersamaan. Melalui soto khas Blitar yang disajikan dengan cita rasa yang autentik, warung ini berhasil mempertahankan pengunjung setianya selama bertahun-tahun. Bagi pecinta soto dan penggemar kuliner khas Blitar, mengunjungi Soto Djiancuk adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan.


Rizki

Rizki

Rizki Purnama adalah seorang travel content writer berbakat dengan pengalaman dalam menulis tentang destinasi wisata dan petualangan. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap dunia perjalanan dan selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik melalui tulisannya.
https://xplorejogja.com