Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, Bakmi Jowo Mbah Gito tidak hanya menjadi tempat makan, tetapi juga destinasi wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi. Jika Anda mencari pengalaman kuliner khas Jawa yang autentik di Yogyakarta, warung ini adalah pilihan yang tepat!
Daftar Isi
Sejarah dan Konsep Warung Bakmi Jowo Mbah Gito
Bakmi Jowo Mbah Gito merupakan salah satu destinasi kuliner khas Yogyakarta yang telah dikenal luas oleh masyarakat lokal maupun wisatawan. Berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No.9, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, warung ini menawarkan pengalaman bersantap yang tidak hanya lezat tetapi juga sarat dengan nuansa budaya Jawa yang kental.
Didirikan oleh seorang pria bernama Mbah Gito pada tahun 2008, warung ini tidak langsung menjadi populer seperti sekarang. Awalnya, Mbah Gito hanya memiliki tempat yang sederhana dan pengunjung yang datang pun sangat sedikit. Namun, dengan ketekunan, keuletan, dan keyakinan tinggi, ia terus berusaha memperkenalkan bakmi khasnya kepada masyarakat.
Titik balik dari keberhasilan warung ini terjadi setelah kedatangan Bapak Herry Zudianto, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta. Setelah menikmati hidangan di sini, beliau merasa terkesan dengan cita rasa autentik yang disajikan dan akhirnya mulai sering berkunjung bersama tamu-tamu penting dari berbagai daerah. Sejak saat itu, nama Bakmi Jowo Mbah Gito mulai dikenal luas dan menjadi salah satu ikon kuliner yang wajib dikunjungi di Yogyakarta.
Tidak hanya dikenal dengan kelezatan bakminya, warung ini juga menawarkan konsep interior yang unik dan menarik. Setiap elemen di dalam warung dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan suasana yang otentik, membawa pelanggan seolah-olah kembali ke masa lalu di pedesaan Jawa.
Awal Mula Pendirian Warung
Mbah Gito memulai usahanya dari nol dengan modal keyakinan dan keinginan untuk menghadirkan hidangan tradisional yang berkualitas. Beliau lahir dan besar di lingkungan pedesaan, di mana ia terbiasa dengan suasana tradisional yang penuh dengan kearifan lokal.
Inspirasi dalam mendirikan warung ini datang dari keinginannya untuk membangun sebuah tempat makan yang tidak hanya menyajikan makanan lezat, tetapi juga mampu membawa kenangan dan pengalaman masa kecilnya di desa ke dalam suasana makan sehari-hari para pelanggannya. Oleh karena itu, desain interior warung ini dibuat menyerupai gubug atau rumah-rumah tradisional khas pedesaan Jawa.
Selama lima tahun pertama, perjalanan usaha ini tidaklah mudah. Dalam periode 2008 hingga 2013, jumlah pengunjung masih sangat sedikit, terkadang hanya ada satu atau dua orang saja dalam sehari. Bahkan, sering kali Mbah Gito harus mengeluarkan uang pribadi untuk menutupi biaya operasional. Namun, dengan semangat pantang menyerah dan tekad kuat, beliau terus menjalankan usahanya hingga akhirnya dikenal luas seperti sekarang.
Konsep Interior Warung
Salah satu daya tarik utama dari Bakmi Jowo Mbah Gito adalah konsep interiornya yang unik dan berbeda dari warung bakmi lainnya. Begitu memasuki warung ini, pelanggan akan langsung disambut dengan alunan musik gending Jawa yang menambah kesan tradisional.
Bangunan warung ini didominasi oleh material kayu dan perabotan tradisional seperti lonceng sapi, lampu teplok, kendi, poci, serta berbagai dekorasi khas rumah pedesaan Jawa. Menariknya, hampir semua material yang digunakan dalam pembangunan warung ini berasal dari bahan bekas yang memiliki nilai sejarah, seperti bekas kandang sapi, rumah reyot, dan kayu-kayu tua yang tetap dibiarkan dalam kondisi aslinya untuk menambah kesan autentik.
Tidak hanya menarik secara visual, desain interior ini juga dibuat dengan mempertimbangkan kenyamanan pengunjung. Setiap sudut ruangan didesain sedemikian rupa agar tetap nyaman untuk bersantap, meskipun sebagian besar materialnya berasal dari kayu bekas. Selain itu, perhatian terhadap detail juga terlihat dalam cara pengelolaan kayu-kayu tersebut, di mana setiap bagian diberikan perlindungan khusus agar tidak mudah lapuk dan dimakan rayap.
Peran Mbah Gito dalam Warung
Mbah Gito bukan hanya pemilik warung, tetapi juga otak di balik konsep unik yang diterapkan di tempat ini. Dengan kecintaannya terhadap budaya Jawa, beliau ingin menciptakan sebuah tempat yang tidak hanya menawarkan makanan lezat, tetapi juga mampu menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda.
Dalam setiap elemen desain warung ini, terdapat sentuhan personal dari Mbah Gito. Mulai dari pemilihan material bangunan, tata letak ruangan, hingga detail dekorasi, semuanya merupakan hasil pemikirannya sendiri. Bahkan, di dalam warung ini terdapat patung replika dirinya yang mengenakan pakaian lurik khas Jawa sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya leluhurnya.
Suasana dan Pengalaman Makan di Warung Bakmi Jowo Mbah Gito
Suasana Warung
Dengan kapasitas yang mampu menampung ratusan pengunjung sekaligus, warung ini sering kali menjadi pilihan bagi keluarga, teman, maupun kelompok wisatawan yang ingin menikmati suasana pedesaan sambil bersantap.
Desain interior yang dipenuhi unsur-unsur budaya Jawa membuat pelanggan merasa seperti sedang makan di rumah kakek-nenek di desa. Setiap sudut warung memiliki ciri khasnya sendiri, mulai dari meja makan yang terbuat dari kayu tua, lampu gantung tradisional, hingga berbagai ornamen antik yang semakin menambah kesan klasik dan nyaman.
Pengalaman Kuliner
Selain atmosfer yang memikat, menu makanan di warung ini juga menjadi daya tarik utama. Hidangan andalan seperti bakmi godhog, bakmi goreng, dan nasi goreng selalu menjadi favorit pelanggan. Selain itu, tersedia pula menu khas lainnya seperti rica-rica ayam kampung, capcay, dan magelangan yang memiliki cita rasa yang khas.
Bahan-bahan yang digunakan dalam setiap hidangan dipilih dengan teliti untuk memastikan kualitas terbaik. Salah satu ciri khas dari masakan di warung ini adalah penggunaan ayam kampung dan telur bebek yang memberikan rasa lebih gurih dan autentik.
Baca Juga: Bakmi Jawa Bu Giyo: Cita Rasa Autentik dengan Sentuhan Modern
Harga Menu di Warung Bakmi Jowo Mbah Gito
Makanan:
- Bakmi Godhog: Rp 20.000
- Bakmi Goreng: Rp 20.000
- Nasi Goreng: Rp 20.000
- Bakmi Spesial: Rp 30.000
- Magelangan: Rp 20.000
- Capcay Godog: Rp 24.000
- Capcay Goreng: Rp 24.000
- Rica-Rica Ayam Kampung: Rp 35.000
Minuman:
- Es Teh: Rp 5.000
- Es Jeruk: Rp 5.000
- Es Cendol: Rp 10.000
- Es Dawet: Rp 10.000
- Air Mineral: Rp 5.000
Fasilitas Bakmi Jowo Mbah Gito
Untuk menambah kenyamanan pelanggan, warung ini juga menyediakan berbagai fasilitas seperti:
- Area makan lesehan dan meja
- Toilet yang bersih
- Area parkir luas
- Pertunjukan seni wayang tradisional pada waktu-waktu tertentu
Informasi Penting
- Jam Operasional: Setiap hari dari pukul 11.00 – 21.30 WIB
- Alamat: Jl. Nyi Ageng Nis No.9, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta (Peta Di Google Maps)
- Telepon: 62 274 888775