Daftar Isi
Perjalanan Menuju Imogiri
Imogiri merupakan sebuah kawasan di timur Jogja yang menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dari keramaian pusat kota. Jika Anda ingin merasakan suasana syahdu alam desa dan menikmati keasrian pedesaan, Imogiri adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.
Untuk menuju Imogiri, Anda dapat memulai perjalanan dari Jogja dengan membawa barang-barang yang diperlukan, seperti tenda untuk berkemah. Imogiri Timur adalah kawasan di mana Anda akan menemukan pemandangan hijau persawahan yang indah di sepanjang jalan dan desa-desa wisata berbasis alam dan pertanian. Salah satu desa wisata yang direkomendasikan adalah Desa Wisata Kedungmiri yang terletak di Padukuhan Wunut, Sriharjo, Imogiri.
Desa Wisata Kedungmiri
Desa Wisata Kedungmiri memiliki keunggulan dalam bentang alamnya yang dikelilingi perbukitan karst dan aliran Sungai Oya. Pemandangan ini sangat menyegarkan mata dan memberikan ketenangan bagi pengunjung. Perbukitan karst yang subur membentuk sistem sawah berundak yang dinamakan terasering Sangupati. Terasering ini memiliki tingkatan yang indah dan berpadu dengan batuan kapur perbukitan. Sungai Oya yang membelah pedukuhan menciptakan pemandangan menarik, terutama Jembatan Gantung Siluk yang lebih dikenal sebagai Jembatan Gantung Selopamioro. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 70 meter dan berwarna kuning yang kontras dengan warna air Sungai Oya saat musim penghujan. Di sekitar jembatan, terdapat perbukitan karst yang menjulang tinggi. Sungai Oya juga dapat diikuti dari ujung timur hingga ujung barat.
Berkemah di Jembatan Gantung Selopamioro
Di Jembatan Gantung Selopamioro, Anda dapat mendirikan tenda di salah satu ujung jembatan yang berfungsi sebagai camp ground. Tempat ini terletak di tanah lapang yang ditumbuhi pohon jati dan berada di tepi sungai. Sebelum berkemah, pastikan untuk meminta izin kepada Kepala Dukuh Wunut. Momen tutup tahun dapat dihitung mundur dalam lingkaran unggun sambil menikmati obrolan hangat dan secangkir kopi. Meskipun jauh dari keramaian, kegiatan ini tetap menyenangkan. Sebaiknya tidak begadang terlalu larut karena petualangan yang sebenarnya baru akan dimulai saat pagi tiba.
Menikmati Keindahan Alam Pagi di Imogiri
Pagi pertama di tahun baru dapat diawali dengan bangun lebih awal dan menikmati keindahan alam pedesaan. Anda dapat menikmati mentari pagi dari puncak perbukitan, udara segar pedesaan, aliran sungai yang mengalun, serta suara burung yang menyambut pagi. Salah satu tempat yang baik untuk menikmati matahari terbit adalah di Jembatan Gantung Selopamioro yang menghadap ke tebing karst. Saat aktivitas masyarakat mulai bergerak, Anda dapat menyapa ramah para petani yang datang untuk menggarap ladang mereka.
Museum Tani Jawa
Setelah menikmati keindahan pagi di Imogiri, Anda dapat mengunjungi Museum Tani Jawa di Desa Wisata Kebonagung. Museum ini memiliki bangunan khas Jogja yang disebut Joglo. Museum Tani Jawa buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB dan menyimpan berbagai alat pertanian tradisional maupun modern. Dengan mengunjungi museum ini, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan kearifan pertanian Jawa. Terdapat pula artikel-artikel yang memberikan informasi lengkap mengenai kegiatan museum dan acara-acara menarik yang diadakan di sana, seperti pentas seni tradisional, perlombaan tanam padi, pameran hasil pangan, festival memedi sawah, dan festival boneka.
Hutan Pinus Imogiri
Setelah mengunjungi museum, Anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Hutan Pinus Imogiri yang terletak di daerah Dlingo, Mangunan, Imogiri. Hutan ini merupakan hutan lindung yang asri dan menawarkan udara yang dingin dan sejuk karena letaknya yang tinggi. Meskipun hutan ini sering dikunjungi, tidak ada kesan sesak karena luasnya area yang tersedia. Terdapat bangku-bangku buatan dari pohon pinus yang tumbang yang dapat digunakan untuk istirahat. Anda dapat melepas lelah sambil menikmati semilir angin dan sinar mentari yang masuk di antara pepohonan pinus. Hutan Pinus Imogiri juga merupakan tempat yang populer untuk berfoto, terutama untuk sesi pre-wedding. Pemandangan deretan pinus yang tumbuh subur memberikan kesan yang indah seperti hutan-hutan di luar negeri yang sering dijadikan lokasi syuting film.
Membeli Oleh-Oleh Khas Imogiri
Setelah puas menjelajahi alam Imogiri, saatnya membeli oleh-oleh sebelum pulang ke Jogja. Salah satu tempat yang direkomendasikan adalah Kampung Batik Giriloyo, sebuah sentra batik tulis di Jogja. Di sini, sebagian besar perempuan dari berbagai usia adalah pengrajin batik. Mereka dengan tekun menggoreskan canthing untuk melestarikan warisan leluhur. Giriloyo sering dijadikan lokasi syuting karena suasana tradisional dan asrinya. Selain batik, Anda juga dapat membeli Wedang Uwuh, minuman khas Imogiri. Wedang Uwuh terbuat dari jahe, kayu secang, kayu manis, cengkeh, kapulaga, sereh, pala, air panas, dan gula batu. Minuman ini memiliki warna merah cerah, aroma harum, dan rasa manis sedikit pedas. Wedang Uwuh kini tersedia dalam kemasan praktis yang cocok sebagai oleh-oleh. Harganya juga terjangkau.
Sate Klathak
Sebelum pulang ke Jogja, jangan lupa mencicipi kuliner terkenal khas Imogiri, yaitu Sate Klathak. Sate ini terkenal karena dibumbui hanya dengan garam dan disajikan dengan menggunakan jeruji sepeda. Penggunaan jeruji ini dikatakan dapat menghantarkan panas dengan baik sehingga daging matang sempurna saat dibakar. Meskipun cara penyajiannya berbeda, rasa Sate Klathak tidak kalah nikmat dengan jenis sate lainnya. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner yang unik ini.
Dengan menjelajahi semua tempat wisata yang telah disebutkan di atas, Anda dapat memiliki liburan yang berkesan di Imogiri. Semua tempat wisata tersebut berada dalam garis wilayah yang sama, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang boros waktu dan bahan bakar. Dengan mencoba petualangan seru dan mendapatkan pengalaman baru, liburan akhir tahun Anda di Jogja akan semakin berkesan. Selamat menikmati liburan!
