Daftar Isi
Sejarah Pasar Kangen
Pasar Kangen pertama kali diadakan pada tahun 2007 sebagai upaya untuk mempertahankan keberadaan kuliner tradisional dan budaya Yogyakarta. Acara ini diinisiasi oleh Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dan telah menjadi event tahunan yang dinantikan oleh masyarakat lokal maupun wisatawan. Dengan mengusung tema Pasrawungan Ajur-Ajer, Pasar Kangen bukan hanya sekedar tempat untuk menikmati kuliner tradisional, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antar pengunjung, penjual, dan seniman.
Kuliner Tradisional
Pasar Kangen menjadi tempat yang cocok untuk menikmati berbagai macam kuliner tradisional khas Yogyakarta. Mulai dari cenil, lopis, grontol, clorot, geblek, thiwul, wedang uwuh, kipo, hingga hawuk-hawuk, semua dapat ditemukan di sini. Setiap jajanan disajikan dengan cara tradisional dalam tampah atau perkakas rumah tangga kuno seperti tempayan dan tumbu. Para pengunjung dapat merasakan sensasi makanan zaman dulu dan kembali mengingat kenangan masa lalu di Yogyakarta.
Barang Lawasan dan Antik
Selain kuliner tradisional, Pasar Kangen juga menawarkan berbagai barang lawasan dan antik yang dapat menjadi koleksi unik di rumah. Di lapak-lapak teras TBY, pengunjung dapat menemukan majalah edisi lama, wayang kardus, cincin akik, topeng kayu, kaset lawasan, piringan hitam, poster zaman dulu, kaos motif lawasan, koleksi buku kuno, dan masih banyak lagi. Tempat ini juga menjadi tempat yang tepat untuk berburu barang antik dengan melakukan tawar-menawar layaknya di pasar tradisional.
Acara di Pasar Kangen
Pasar Kangen tidak hanya menawarkan kuliner tradisional dan barang antik, tetapi juga menghadirkan berbagai acara menarik untuk pengunjung. Acara ini telah memasuki hari ke-6 sejak dibuka pada 7 Juli 2018 dan akan berlangsung hingga 16 Juli 2018. Selama acara berlangsung, terdapat lebih dari 40 kelompok kesenian tradisional yang akan tampil di panggung Pasar Kangen setiap harinya. Kelompok kesenian tersebut berasal dari berbagai daerah di Yogyakarta dan menampilkan berbagai seni tradisional seperti keroncong, jathilan, reog, wayang orang, ketoprak, wayang kulit, dan lengger tapeng.
Atmosfer Nostalgia
Dengan adanya kesenian tradisional yang ditampilkan, atmosfer tempo dulu semakin terasa di Pasar Kangen. Pengunjung dapat merasakan nostalgia masa lalu Yogyakarta dan menikmati pertunjukan seni tradisional yang khas. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk melestarikan budaya dan seni tradisional yang mulai tergerus oleh modernisasi. Pasar Kangen menjadi tempat yang cocok untuk mengenang kembali tradisi dan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam kegiatan pasar tradisional.
Keunikan Pasar Kangen
Pasar Kangen memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan pasar modern atau acara kuliner lainnya. Di sini, pengunjung dapat merasakan atmosfer pasar tradisional tempo dulu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tidak hanya sebagai tempat untuk berbelanja atau mencicipi kuliner tradisional, Pasar Kangen juga menjadi ruang untuk membangun hubungan sosial antar pengunjung, penjual, dan seniman. Benang-benang relasi yang terjalin di Pasar Kangen akan memberikan pengalaman yang berbeda dan tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
Pesan Moral
Melalui Pasar Kangen, masyarakat diingatkan akan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi lokal. Event ini menjadi sarana untuk menjaga keberagaman kuliner dan seni tradisional yang merupakan bagian dari identitas Yogyakarta. Dengan mengunjungi Pasar Kangen, pengunjung dapat merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam menjaga warisan budaya yang ada. Pasar Kangen bukan hanya sekedar tempat untuk berbelanja atau mencicipi kuliner, tetapi juga sebagai wahana untuk mengenang dan memahami nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam kegiatan pasar tradisional.