Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung - Explore Jogja

Candi Pawon (Dalam aksara Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶ​ꦥꦮꦺꦴꦤ꧀, dibaca Candhi Pawon) adalah sebuah candi peninggalan Masa Klasik yang terletak di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Candi ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, dengan jarak sekitar 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 meter dari Candi Mendut ke arah barat.

Sejarah Candi Pawon

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Asal-usul nama Candi Pawon tidak sepenuhnya jelas. Menurut ahli epigrafi J.G. de Casparis, kata “Pawon” mungkin berasal dari kata Jawa kuno “awu” yang berarti ‘abu’, dengan tambahan awalan “pa-” dan akhiran “-an” yang menunjukkan suatu tempat.

Dalam penggunaan sehari-hari, kata “pawon” berarti ‘dapur’, namun de Casparis mengartikannya sebagai ‘perabuan’ atau tempat abu. Penduduk lokal juga menyebut Candi Pawon dengan nama “Bajranalan”, yang mungkin berasal dari kata Sanskerta “vajra” yang berarti ‘halilintar’ dan “anala” yang berarti ‘api’. Candi Pawon sendiri telah dipugar pada tahun 1903.

Pembangunan Candi Pawon

Candi Pawon dibangun pada abad ke-9 Masehi, sekitar tahun 824 Masehi. Hal ini dapat dikonfirmasi dari Prasasti Kayumwungan atau Prasasti Karangtengah yang bertanggal 26 Mei 824 Masehi.

Candi ini merupakan salah satu dari tiga candi Buddha yang terkenal di Jawa Tengah, bersama dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur. Ketiga candi ini memiliki hubungan yang erat, dengan Candi Pawon berperan sebagai titik tengah yang menghubungkan Candi Mendut dan Candi Borobudur.

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Arsitektur Candi Pawon

Candi Pawon memiliki bentuk persegi empat dengan atap bertingkat. Terbuat dari batuan vulkanik, candi ini menunjukkan perpaduan gaya bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Selain itu, corak ragam hias yang terdapat di Candi Pawon juga mirip dengan corak ragam hias yang ada di Candi Mendut dan Candi Borobudur. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga candi ini dibangun pada masa yang sama dan menunjukkan adanya pengaruh budaya Hindu-Buddha yang kuat pada saat itu.

Makna Nama Candi Pawon

Nama “Pawon” sendiri memiliki beragam makna dan penafsiran. Dalam Bahasa Jawa, kata “pawon” dapat berarti dapur atau tempat memasak. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kata “pawon” berasal dari kata “perawuan” atau “perabuan”.

Selain itu, masyarakat sekitar juga menyebut Candi Pawon dengan nama Candi Brajanalan, yang berasal dari kata “vajra” (halilintar) dan “anala” (api). Semua makna tersebut mengisyaratkan adanya hubungan dengan api atau proses pembakaran di dalam Candi Pawon.

Arca dan Arsitektur Candi Pawon

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Candi Pawon saat ini sudah tidak lagi memiliki arca di dalam biliknya, membuat identifikasi lebih lanjut menjadi sulit. Namun, salah satu aspek menarik dari Candi Pawon adalah keragaman hiasannya.

Dinding luar candi dihiasi dengan relief pohon hayati atau kalpataru, yang merupakan simbol kehidupan, diapit oleh pundi-pundi dan kinara-kinari, yang merupakan makhluk mitologis setengah manusia dan setengah burung. Desain ini menambahkan nilai estetika yang kaya serta makna simbolik yang mendalam pada struktur candi tersebut.

Keunikan Candi Pawon

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Bentuk Candi Pawon

Candi Pawon dibangun dari batu andesit dan memiliki denah berbentuk bujur sangkar. Setiap sisi candi memiliki panjang 10 meter dan tinggi total bangunan adalah 13,3 meter. Candi ini menghadap ke arah barat dan memiliki bilik utama dengan dimensi 2,65 meter x 2,64 meter, serta tinggi 5,20 meter. Berbeda dengan Candi Borobudur yang berbentuk tambun, Candi Pawon memiliki bentuk yang lebih ramping.

Dari segi arsitektur, Candi Pawon terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kaki, tubuh, dan atap candi. Bagian kaki candi adalah sebuah batur yang memiliki tinggi 1,5 meter dan dihiasi dengan ornamen berupa bunga dan sulur-suluran. Bagian tubuh candi dihiasi dengan arca-arca Bodhisattva, sedangkan bagian atapnya dihiasi dengan stupa.

Pintu masuk Candi Pawon terletak di sisi barat dan sangat kaya dengan hiasan. Anak tangga menuju pintu masuk dihiasi dengan figur makara, dan ambang atas pintu masuk dihiasi dengan motif kala. Di dinding bagian depan pintu, tepatnya di atas pintu masuk, terdapat relief yang menggambarkan kuwera (dewa kekayaan) dalam posisi berdiri.

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Lubang Angin

Salah satu hal yang membuat Candi Pawon unik adalah adanya lubang angin di dalam bilik candinya. Terdapat 6 lubang angin yang berfungsi sebagai tempat keluarnya asap hasil pembakaran.

Hal ini menjadikan Candi Pawon berbeda dengan candi-candi lain yang biliknya tertutup rapat. Lubang angin ini juga memberikan petunjuk bahwa Candi Pawon mungkin digunakan untuk keperluan pembakaran atau proses kremasi.

Relief dan Arsitektur

Di dalam dan di luar Candi Pawon terdapat berbagai relief yang menggambarkan berbagai makhluk kayangan seperti kinara-kinari, pohon kalpataru, dan bodhisattva. Relief tersebut menghiasi dinding candi dan memberikan nuansa spiritual yang khas. Selain itu, atap candi yang berbentuk limas dengan stupa-stupa kecil juga menambahkan keindahan arsitektur Candi Pawon.

Pengunjung Candi Pawon

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Pengalaman Pengunjung

Para pengunjung yang datang ke Candi Pawon akan disambut dengan suasana yang tenang dan damai. Tembang Jawa yang mengalun pelan menambahkan nuansa religius dan spiritual di tempat ini. Pengunjung juga dapat menjelajahi setiap sudut candi dan menikmati keindahan arsitektur serta relief yang ada di dalamnya.

Aktivitas di sekitar Candi Pawon

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Selain mengunjungi Candi Pawon, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas di sekitar candi. Terdapat kios penjual suvenir yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Magelang. Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan penduduk sekitar dan belajar lebih banyak tentang sejarah dan kebudayaan lokal.

Salah Satu Dari Tiga Candi Buddha Di Jawa Tengah

Candi Pawon: Sejarah, Arsitektur, Bentuk, Tips Berkunjung

Candi Pawon merupakan salah satu dari tiga candi Buddha yang terkenal di Jawa Tengah. Dengan arsitektur yang unik dan berbagai makna dalam namanya, Candi Pawon menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Dengan terletaknya Candi Pawon di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, candi ini menjadi titik tengah yang menghubungkan kedua candi tersebut. Bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan arsitektur candi, Candi Pawon merupakan tempat yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi.

Alamat dan Peta Lokasi

Alamat: Brojonalan, Dusun 1, Wanurejo, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56553.

Jam Buka Candi Pawon

Friday
  • 7.00–11.00 am
  • 12.00–4.00 pm
Saturday
  • 7.00–11.00 am
  • 12.00–4.00 pm
Sunday
  • 7.00–11.00 am
  • 12.00–4.00 pm
Monday
  • Closed
Tuesday
  • 7.00–11.00 am
  • 12.00–4.00 pm
Wednesday
  • 7.00–11.00 am
  • 12.00–4.00 pm
Thursday
  • 7.00–11.00 am
  • 12.00–4.00 pm

Rizki

Rizki

Rizki Purnama adalah seorang travel content writer berbakat dengan pengalaman dalam menulis tentang destinasi wisata dan petualangan. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap dunia perjalanan dan selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik melalui tulisannya.
https://xplorejogja.com