Sego Godog Pak Pethel, Tempat Makan Enak di Bantul - Explore Jogja

Menikmati Pengalaman Berbeda dengan Sego Godhog Pak Pethel

Sego Godhog Pak Pethel merupakan kuliner khas yang telah lama menjadi favorit masyarakat di Bantul, Yogyakarta. Berlokasi di Pedowoharjo, Sewon, warung ini dikenal dengan hidangan sego godhog, sebuah sajian unik berupa nasi yang direbus bersama kuah kental bercitarasa gurih dan sedikit pedas. Ide dari resep khas ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Pak Pethel, pemilik warung, yang suatu ketika membutuhkan makanan hangat saat mengalami masuk angin. Kini, dengan nomor telepon +62 852-2504-0597, warung ini tetap ramai dan menjadi destinasi kuliner yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari pengalaman baru di dunia kuliner.

Rasa Penasaran Menikmati Sego Godhog

Ketika pertama kali mendengar istilah “sego godhog,” kami cukup penasaran. Nama hidangan ini berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “sego” yang berarti nasi dan “godhog” yang berarti rebus. Dalam benak kami, sudah biasa memasak nasi dengan cara direbus. Namun, sego godhog Pak Pethel ternyata berbeda dari sajian nasi pada umumnya. Di warung ini, nasi bukan hanya dimasak terpisah lalu disajikan, tetapi direbus dalam kuah yang bercampur dengan bumbu dan bahan lainnya. Rasa penasaran kami membawa kami untuk langsung mendatangi warungnya yang sederhana namun khas, berlokasi di dekat persawahan yang memberikan suasana asri dan menenangkan.

Saat tiba di warung, kami mendapati parkiran yang cukup penuh, tanda bahwa tempat ini banyak dikunjungi meski lokasinya agak tersembunyi. Pengunjung yang datang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari warga sekitar hingga wisatawan yang penasaran akan hidangan khas ini. Sebelum datang, kami telah diberi informasi dari teman bahwa di sini, kami harus bersiap untuk menunggu cukup lama karena proses penyajiannya memakan waktu.

Menunggu dengan Sabar: Bagian dari Pengalaman

Begitu memesan sego godhog, kami sempat terkejut karena antrian sudah cukup panjang. Saat itu baru pukul 19.00 WIB, namun sudah ada 28 porsi yang harus disiapkan sebelum giliran kami. Warung yang diatur secara lesehan ini cukup sederhana, dengan bangku-bangku bambu dan meja panjang yang sebagian besar telah ditempati pengunjung. Kami memutuskan untuk duduk di dalam, beralaskan tikar, dan memesan minuman terlebih dahulu sembari menikmati suasana dan obrolan ringan.

Menyaksikan proses memasak langsung di warung ini menjadi pengalaman menarik. Melihat Pak Pethel yang sibuk menyiapkan satu per satu pesanan di dapur kecilnya yang terbuka memberikan gambaran jelas betapa autentiknya hidangan ini. Kami merasakan bahwa menunggu lama menjadi bagian dari pengalaman menikmati hidangan yang penuh perhatian. Bagi Pak Pethel, setiap pesanan dimasak dengan sepenuh hati, tanpa tergesa-gesa, sehingga setiap hidangan yang tersaji benar-benar terasa segar dan nikmat.

Mengintip Proses Pembuatan Sego Godhog

Dalam waktu senggang menunggu pesanan, kami berkesempatan melihat langsung proses memasak sego godhog oleh Pak Pethel, yang sebenarnya bernama asli Pak Slamet namun akrab dipanggil Pak Pethel oleh masyarakat sekitar. Prosesnya dimulai dengan memasukkan bumbu-bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah lainnya ke dalam wajan, diikuti dengan irisan kol segar yang menambah rasa gurih dan renyah pada hidangan.

Setelah itu, Pak Pethel memasukkan suwiran ayam kampung dan telur, kemudian menambahkan kaldu ayam yang sudah disiapkan untuk memberikan cita rasa yang mendalam. Setelah kuah mulai mendidih, barulah nasi dimasukkan ke dalam wajan, bersama bihun, kecap manis, irisan tomat segar, daun bawang, dan potongan cabai untuk memberikan rasa pedas sesuai dengan permintaan. Proses ini terlihat sederhana, namun aroma rempah dan kuah kaldu yang menguar dari wajan memberi tanda bahwa rasa yang akan tersaji dalam mangkuk sego godhog ini bukanlah sekadar rasa biasa.

Sejarah dan Cerita di Balik Sego Godhog

Sego godhog bukan sekadar hidangan, namun ada cerita unik yang mengiringi lahirnya menu ini. Pak Pethel bercerita bahwa ide membuat sego godhog muncul saat dirinya mengalami masuk angin dan membutuhkan makanan hangat yang mampu memberikan energi. Berkat dorongan sang kakak yang mengajarinya teknik dasar memasak sego godhog, Pak Pethel terus mengembangkan resep ini hingga menemukan citarasa yang sekarang digemari banyak orang.

Awalnya, warung ini hanya menyajikan sego godhog, namun seiring waktu Pak Pethel menambahkan variasi menu lain seperti nasi goreng, bakmi godhog, bakmi goreng, dan magelangan (nasi goreng yang dicampur mie). Setiap hidangan memiliki gaya masak tersendiri yang tetap mempertahankan keunikan cita rasa tradisional. Namun, sego godhog tetap menjadi primadona bagi setiap pengunjung yang datang.

Kenikmatan Saat Menyantap Sego Godhog yang Hangat

Setelah menunggu hampir dua jam, hidangan sego godhog yang kami pesan akhirnya tiba. Penyajiannya sederhana namun memikat, dengan mangkuk putih besar yang penuh berisi nasi, bihun, suwiran ayam, serta kuah kaldu yang kental dan beraroma rempah. Di sampingnya terdapat irisan kol segar dan timun sebagai lalapan yang menambah kesegaran hidangan.

Saat suapan pertama masuk ke mulut, kami langsung merasakan sensasi nikmat yang kaya rasa. Kuah yang gurih dan sedikit pedas menyatu sempurna dengan nasi dan bihun yang lembut. Cita rasa tomat, kol, dan daun bawang yang segar berpadu harmonis, menciptakan kelezatan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Tekstur suwiran ayam yang empuk dan bawang goreng renyah sebagai topping semakin memperkaya kenikmatan hidangan ini.

Keunikan sego godhog terletak pada kuahnya yang kaya rasa namun tetap terasa ringan. Meski mengandung berbagai rempah, rasa tidak terlalu tajam dan cocok bagi lidah siapa saja yang ingin mencoba kuliner tradisional dengan sentuhan modern. Potongan cabai yang ikut direbus dalam kuah menambah dimensi rasa pedas yang menggugah selera, namun tetap dalam kadar yang bisa dinikmati tanpa mengurangi kenikmatan hidangan.

Kesimpulan: Mengapa Sego Godhog Pak Pethel Selalu Ramai Pengunjung

Sego Godhog Pak Pethel bukan hanya sekadar hidangan, melainkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Setiap pengunjung yang datang disuguhi bukan hanya makanan, namun juga suasana, keramahan, dan kisah di balik hidangan tersebut. Rasanya yang lezat dengan proses memasak yang penuh perhatian membuat hidangan ini selalu dicari dan dirindukan oleh para pelanggannya.

Menikmati sego godhog di tempat ini memerlukan kesabaran ekstra, namun kesabaran tersebut terbayar lunas dengan hidangan yang kaya cita rasa. Setiap suapan sego godhog menghadirkan kehangatan yang seolah membangkitkan energi. Jika Anda sedang berada di Yogyakarta dan ingin mencoba sensasi nasi yang direbus bersama kuah gurih, sego godhog Pak Pethel adalah pilihan tepat yang patut dicoba. Datanglah dengan kesabaran, dan Anda akan meninggalkan warung ini dengan pengalaman kuliner yang memuaskan.


Rizki

Rizki

Rizki Purnama adalah seorang travel content writer berbakat dengan pengalaman dalam menulis tentang destinasi wisata dan petualangan. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap dunia perjalanan dan selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik melalui tulisannya.
https://xplorejogja.com