Museum Ullen Sentalu: Jendela Peradaban Jawa yang Menyelami Jejak Dinasti Mataram

Bagi siapa saja yang menggemari sejarah, seni, dan budaya Jawa, Museum Ullen Sentalu adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika berlibur ke Yogyakarta. Terletak di kawasan Kaliurang, tepatnya di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, museum ini tidak hanya menyuguhkan koleksi benda seni, tetapi juga merangkai narasi yang mendalam tentang perjalanan panjang Dinasti Mataram beserta cabang-cabangnya seperti Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.

Dengan lanskap alami di kaki Gunung Merapi yang sejuk dan asri, ditambah konsep tour edukatif yang tertata rapi, Museum Ullen Sentalu menawarkan pengalaman wisata sejarah dan budaya yang sulit ditemukan di tempat lain. Artikel di Explore Jogja ini akan membahas secara terstruktur mengenai penamaan museum, sejarah dan filosofi pendiriannya, koleksi istimewa yang tersimpan, hingga bagaimana museum ini dikelola sebagai bagian dari pelestarian budaya Jawa.

Makna Filosofis di Balik Nama Museum Ullen Sentalu

Makna Filosofis di Balik Nama Museum Ullen Sentalu

Nama Ullen Sentalu bukan sekadar nama cantik dalam bahasa Jawa, tetapi memuat filosofi hidup yang dalam. Ullen Sentalu merupakan akronim dari kalimat Jawa “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku”. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “Nyala lampu blencong sebagai petunjuk sejati dalam melangkah dan meniti kehidupan.”

Lampu blencong sendiri adalah lampu minyak tradisional yang digunakan untuk pertunjukan wayang kulit. Cahaya lampu ini bergerak-gerak mengikuti arah dalang dalam memainkan wayang, menjadi penerang yang menuntun cerita. Falsafah lampu blencong inilah yang ingin diangkat oleh pendiri museum, yaitu bahwa hidup manusia senantiasa membutuhkan penerangan agar langkah yang diambil tidak salah arah.

Museum Ullen Sentalu: Jendela Peradaban Jawa yang Menyelami Jejak Dinasti Mataram

Filosofi mendalam ini sangat relevan dengan tujuan pendirian museum: menjadi pelita atau penunjuk jalan agar generasi masa kini tidak melupakan akar budaya leluhur. Dengan mengabadikan nilai-nilai luhur dalam koleksi sejarah dan seni budaya Jawa, Museum Ullen Sentalu diharapkan dapat membimbing masyarakat untuk memahami jati dirinya melalui kebudayaan.

Nama ini juga mengandung ajakan reflektif bagi setiap pengunjung yang datang agar tidak sekadar melihat benda koleksi, tetapi turut merenungkan bagaimana nilai-nilai kehidupan orang Jawa pada masa lalu dapat dijadikan pelajaran dalam menjalani kehidupan modern yang penuh tantangan saat ini.

Sejarah Berdirinya Museum Ullen Sentalu: Dari Gagasan Bangsawan Jawa Hingga Menjadi Ikon Budaya

Sejarah Berdirinya Museum Ullen Sentalu: Dari Gagasan Bangsawan Jawa Hingga Menjadi Ikon Budaya

Museum Ullen Sentalu didirikan berkat prakarsa keluarga bangsawan Yogyakarta, khususnya keluarga besar Haryono, yang sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta maupun Yogyakarta. Museum ini diresmikan secara langsung oleh KGPAA Paku Alam VIII, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta saat itu, pada 1 Maret 1997. Kepemilikan museum berada di bawah Yayasan Ulating Blencong, sementara pengelolaannya dibantu sejumlah penasihat kehormatan seperti I.S.K.S. Paku Buwono XIIGBPH PoegerGRAy. Siti Nurul Kusumawardhani, hingga Ibu Hartini Soekarno.

Sejak awal, pendirian museum ini mengemban visi penting, yakni menjadi “jendela peradaban seni dan budaya Jawa.” Misi operasionalnya pun sangat jelas, yakni mengumpulkan, mengkomunikasikan, serta melestarikan warisan seni dan budaya Jawa yang semakin tergerus zaman. Dengan demikian, museum ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang pajangan benda antik, tetapi juga sebagai pusat edukasi agar masyarakat dapat memahami kebanggaan budaya leluhur yang membentuk jati diri bangsa Indonesia.

Pilihan lokasi di Kaliurang juga bukan tanpa alasan. Sejak masa kolonial Belanda, Kaliurang telah menjadi destinasi peristirahatan para bangsawan Mataram maupun orang-orang Belanda yang hendak “naar boven” (naik ke atas gunung) untuk mencari hawa sejuk. Banyak vila-vila peninggalan Belanda bergaya Eropa masih berdiri di sana, menciptakan suasana historis yang semakin memperkaya nuansa kunjungan ke Museum Ullen Sentalu.

Koleksi Unggulan Museum Ullen Sentalu yang Menghidupkan Kisah Dinasti Mataram

Koleksi Unggulan Museum Ullen Sentalu yang Menghidupkan Kisah Dinasti Mataram

Kekuatan utama Museum Ullen Sentalu terletak pada kurasi koleksi yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga sarat cerita. Koleksi museum ini menampilkan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram, termasuk Kasunanan SurakartaKesultanan YogyakartaPraja Mangkunegaran, serta Kadipaten Pakualaman, beserta seluruh budaya yang menyertainya.

Dalam publikasi Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2014, Museum Ullen Sentalu masuk dalam daftar museum dengan koleksi unggulan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Lukisan Jumenengan: karya ini menampilkan prosesi sakral tari Bedhaya yang hanya digelar setahun sekali saat memperingati penobatan Sultan di Keraton Yogyakarta. Tari Bedhaya sendiri melambangkan keselarasan kosmis antara manusia dan Tuhan, sehingga lukisan ini menyimpan filosofi spiritual yang tinggi.
  2. Lukisan Busana Paes Ageng: lukisan ini merekam detail busana pernikahan agung Jawa lengkap dengan tata rias Paes Ageng yang biasanya hanya dipakai oleh pengantin ningrat. Corak paes menggambarkan nilai kesucian, kehormatan, dan kesiapan memasuki babak hidup baru.
  3. Kain batik bermotif Urang Wetan: batik ini pernah dikenakan oleh permaisuri KGPAA Paku Alam X, yakni GBRAAy Retno Puwasa. Motif Urang Wetan merupakan simbol harapan akan kebahagiaan dan keberuntungan, yang seringkali dikenakan dalam acara penting keluarga bangsawan.

Selain koleksi utama ini, wisata museum di Jogja ini juga menampilkan patung-patung para tokoh bangsawan Jawa lengkap dengan busana adat mereka baik dalam keseharian maupun upacara resmi. Ada pula koleksi batik yang menjelaskan filosofi tiap corak, termasuk batik gaya Surakarta dan Yogyakarta yang masing-masing punya ciri khas tersendiri dalam motif maupun pewarnaannya.

Pengalaman Wisata Edukatif: Ragam Tur Museum Ullen Sentalu

Pengalaman Wisata Edukatif: Ragam Tur Museum Ullen Sentalu

Berbeda dengan kebanyakan museum yang memungkinkan pengunjung bebas berkeliling sendiri, Museum Ullen Sentalu menerapkan sistem tur terpandu. Hal ini dilakukan agar setiap pengunjung mendapatkan penjelasan yang utuh mengenai makna, filosofi, dan cerita di balik tiap koleksi yang dipamerkan.

Terdapat tiga tur utama yang bisa Anda pilih sesuai minat:

Tur Adiluhung Mataram

Tur ini fokus pada kisah keemasan Kerajaan Mataram yang kemudian melahirkan Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Anda akan disuguhkan koleksi lukisan, syair, foto, serta batik dari masa-masa tersebut. Tur ini menghidupkan kembali figur-figur bangsawan Jawa beserta nilai luhur yang mereka pegang.

Tur Skriptorium

Berbeda dari tur sebelumnya, Skriptorium lebih menggali sejarah jauh ke belakang yakni pada masa Mataram Kuno atau Kerajaan Medang di bawah Dinasti Sailendra. Anda akan mendengar narasi evolusi peradaban Jawa sejak masa Hindu-Buddha hingga masuknya Islam ke tanah Jawa.

Tur Vorstenlanden

Istilah “Vorstenlanden” adalah sebutan pemerintah kolonial Belanda untuk wilayah kerajaan-kerajaan Mataram. Dalam tur ini Anda akan diajak memahami bagaimana Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pakualaman, dan Mangkunegaran berinteraksi dengan pemerintahan kolonial Belanda dalam tata kelola politik dan budaya.

Karena setiap tur dipandu langsung oleh staf pramuwisata yang terlatih, Anda akan memperoleh informasi mendalam yang tak akan diperoleh hanya dengan membaca penjelasan singkat. Namun, perlu dicatat bahwa selama mengikuti tur di dalam galeri, pengunjung dilarang mengambil foto atau video, untuk menjaga eksklusivitas sekaligus kelestarian koleksi.

Museum Ullen Sentalu sebagai Penjaga Identitas dan Kebanggaan Budaya Jawa

Museum Ullen Sentalu sebagai Penjaga Identitas dan Kebanggaan Budaya Jawa

Dengan koleksi yang kaya, kurasi cerita yang mendalam, serta filosofi penamaan yang penuh makna, Museum Ullen Sentalu memang layak disebut sebagai salah satu jendela terbaik untuk memahami seni dan budaya Jawa. Tidak hanya untuk wisatawan mancanegara, museum ini sejatinya juga menjadi ruang pembelajaran yang penting bagi masyarakat Indonesia agar terus menumbuhkan rasa bangga pada akar budayanya sendiri.

Melalui misi mengumpulkan, mengkomunikasikan, dan melestarikan warisan seni budaya Jawa, Museum Ullen Sentalu bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah penjaga memori kolektif peradaban Jawa yang menuntun kita agar tetap mengingat siapa diri kita, dan dari mana kita berasal. Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, luangkan waktu untuk datang ke museum ini. Rasakan sendiri bagaimana nyala blencong di Ullen Sentalu akan menuntun langkah Anda menelusuri perjalanan panjang sejarah Jawa.

Harga Tiket Masuk Dan Jam Buka Museum Ullen Sentalu Di 2025

Harga Tiket Masuk Dan Jam Buka Museum Ullen Sentalu Di 2025

Harga tiket masuk dan jam buka Museum Ullen Sentalu adalah sebagai berikut:

Jenis Tiket Harga Tiket (Rp)
Tur Adiluhung Mataram (domestik) Rp 40.000 – Rp 50.000
Tur Skriptorium Rp 60.000
Tur Vorstenlanden Rp 100.000
Anak-anak domestik (5-16 tahun) Rp 20.000 – Rp 40.000
Wisatawan asing dewasa Rp 60.000 – Rp 100.000
Wisatawan asing anak-anak Rp 40.000 – Rp 60.000

Harga tiket bervariasi tergantung pilihan tur dan status pengunjung (domestik atau mancanegara). Tiket untuk wisatawan asing biasanya sudah termasuk pemandu berbahasa Inggris.

Jam buka Museum Ullen Sentalu:

  • Selasa sampai Jumat: 08.30 – 16.00 WIB
  • Sabtu dan Minggu: 08.30 – 17.00 WIB (beberapa sumber menyebut sampai pukul 16.00 WIB)
  • Senin: Tutup

Pembelian tiket terakhir dilakukan 30 menit sebelum museum tutup. Pengunjung dianjurkan datang lebih awal agar dapat menikmati seluruh koleksi museum dengan leluasa.

Parkir: Gratis selama jam operasional museum.

Lokasi Museum yang Strategis dan Daya Tarik Wisata Sekitarnya

Museum Ullen Sentalu beralamat di Jl. Boyong No.KM 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582. Lokasinya sangat strategis karena berada di kawasan wisata pegunungan yang sejak zaman kolonial sudah menjadi primadona pelesiran orang-orang Belanda maupun bangsawan Jawa.

Tak hanya museum, kawasan Kaliurang juga menawarkan hawa sejuk khas kaki Gunung Merapi, villa-villa kuno bergaya Eropa, serta warung-warung kuliner lokal yang bisa melengkapi pengalaman liburan Anda. Bahkan hingga kini, masih sering ditemukan keluarga kerajaan yang memilih Kaliurang sebagai tempat beristirahat dari hiruk-pikuk kota.

Jadi, berkunjung ke Museum Ullen Sentalu dapat Anda kemas sebagai bagian dari wisata satu hari penuh di Kaliurang. Setelah menyelami budaya Jawa dalam tur museum, Anda bisa melanjutkan makan siang di restoran tradisional sekitar Kaliurang sambil menikmati panorama pegunungan yang memikat.


Rizki

Rizki

Rizki Purnama adalah seorang travel content writer berbakat dengan pengalaman dalam menulis tentang destinasi wisata dan petualangan. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap dunia perjalanan dan selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik melalui tulisannya.
https://xplorejogja.com