Daftar Isi
Sejarah Situs Arca Gupala
Situs Arca Gupala merupakan salah satu situs arkeologi yang terletak di perbukitan karst Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Situs ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik untuk dipelajari. Menurut penelitian arkeolog, situs ini diperkirakan berasal dari abad ke-8 Masehi, pada masa kerajaan Mataram Kuno. Situs ini ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1957 dan kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut oleh para ahli arkeologi.
Arca-arca yang terdapat di situs ini sebagian besar merupakan arca dewa-dewa Hindu yang duduk. Namun, beberapa arca mengalami kerusakan dan kehilangan bagian kepala sehingga sulit untuk diidentifikasi. Arca Resi Agastya yang berdiri setinggi dua meter dan Arca Ganesha yang kepala hilang menjadi daya tarik utama dari situs ini. Selain arca, terdapat pula batu berbentuk segilima yang disebut Batu Kotak dan Batu Gong. Patok penyangga dengan empat tulisan berbeda menambah nilai sejarah dan keunikan situs ini.
Keunikan Situs Arca Gupala
Salah satu hal yang membuat Situs Arca Gupala begitu istimewa adalah keberadaan patok penyangga dengan empat tulisan berbeda. Tulisan tersebut terdiri dari tulisan berbahasa Indonesia kuno, Bahasa Jawa, Bahasa Belanda, dan nomor registrasi situs. Hal ini menunjukkan bahwa situs ini memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi. Selain itu, batu berbentuk segilima yang disebut Batu Kotak dan Batu Gong juga menambah keunikan situs ini.
Selain itu, lokasi situs yang berada di perbukitan karst Desa Sambirejo memberikan pengalaman wisata yang berbeda bagi pengunjung. Untuk mencapai situs ini, pengunjung harus menitipkan kendaraan di rumah warga dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak yang sedikit mendaki. Hal ini menambah sensasi petualangan dan keunikan tersendiri bagi pengunjung yang berkunjung ke Situs Arca Gupala.
Rute Menuju Situs Arca Gupala
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Situs Arca Gupala, terdapat beberapa rute yang dapat ditempuh untuk mencapai lokasi situs ini. Salah satu rute yang dapat dipilih adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pengunjung dapat mengikuti rute Jl. Jogja-Solo – Pertigaan Pasar Prambanan – dan mengikuti arah ke Candi Ijo. Setelah melewati Candi Ijo, pengunjung akan menemui Gapura Desa Sambirejo di sebelah kanan jalan. Di gapura ini, pengunjung dapat menitipkan kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak yang sedikit mendaki.
Selain itu, pengunjung juga dapat menggunakan transportasi umum atau jasa travel yang tersedia di Yogyakarta. Pengunjung dapat menuju Terminal Giwangan atau Terminal Jombor untuk mencari transportasi menuju Prambanan. Dari Prambanan, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek atau angkutan umum menuju Desa Sambirejo. Setelah sampai di Desa Sambirejo, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Situs Arca Gupala.
Fasilitas di Situs Arca Gupala
Meskipun Situs Arca Gupala merupakan situs arkeologi yang terletak di perbukitan karst, namun fasilitas yang tersedia di situs ini cukup terbatas. Pengunjung tidak akan menemukan fasilitas seperti toilet umum, warung makan, atau tempat istirahat di sekitar situs ini. Oleh karena itu, disarankan bagi pengunjung untuk membawa bekal makanan dan minuman serta perlengkapan yang diperlukan selama berkunjung ke Situs Arca Gupala.
Namun, meskipun fasilitas di sekitar situs terbatas, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar dan merasakan sensasi petualangan yang unik selama berkunjung ke situs ini. Udara segar dan pemandangan perbukitan karst yang hijau akan membuat pengunjung merasa dekat dengan alam dan merasakan kedamaian yang sulit ditemukan di tengah hiruk pikuk kota.
Daya Tarik Situs Arca Gupala
Situs Arca Gupala memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang menyukai sejarah dan kebudayaan. Keberadaan arca-arca Hindu yang menggambarkan dewa-dewa dalam posisi duduk menjadi daya tarik utama situs ini. Arca Resi Agastya yang berdiri tegak dan Arca Ganesha yang kepala hilang menambah keunikan situs ini. Selain itu, batu berbentuk segilima yang disebut Batu Kotak dan Batu Gong juga menjadi objek menarik untuk dipelajari.
Selain keberadaan arca dan batu bersejarah, keindahan alam sekitar situs juga menjadi daya tarik utama Situs Arca Gupala. Pengunjung dapat menikmati pemandangan perbukitan karst yang hijau dan udara segar yang masih terjaga keasriannya. Sensasi petualangan dan keunikan lokasi situs yang tersembunyi di perbukitan karst memberikan pengalaman wisata yang berbeda bagi pengunjung.
Keindahan Alam sekitar Situs Arca Gupala
Selain arca dan batu bersejarah, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam sekitar Situs Arca Gupala. Pemandangan perbukitan karst yang hijau dan udara segar yang masih terjaga keasriannya akan membuat pengunjung merasa dekat dengan alam. Pengunjung juga dapat menjelajahi sekitar situs dan menikmati keindahan alam yang masih alami.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan matahari terbit atau terbenam di perbukitan karst Desa Sambirejo. Keindahan alam yang ditawarkan oleh Situs Arca Gupala akan membuat pengunjung merasa tenang dan damai. Oleh karena itu, situs ini menjadi destinasi wisata yang cocok bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dan merasakan kedamaian di tengah keindahan alam yang masih alami.
Kesimpulan
Situs Arca Gupala merupakan salah satu situs arkeologi yang memiliki sejarah dan keunikan tersendiri. Keberadaan arca-arca Hindu, batu bersejarah, dan patok penyangga dengan empat tulisan berbeda menambah nilai sejarah situs ini. Selain itu, keindahan alam sekitar situs juga menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang berkunjung ke Situs Arca Gupala.
Meskipun fasilitas di sekitar situs terbatas, pengunjung dapat menikmati sensasi petualangan dan keindahan alam yang masih alami. Pengunjung juga dapat merasakan kedamaian dan ketenangan di tengah keindahan alam yang ditawarkan oleh Situs Arca Gupala. Oleh karena itu, situs ini menjadi destinasi wisata yang cocok bagi pengunjung yang ingin merasakan keindahan alam dan menikmati sejarah dan kebudayaan yang terkandung di dalamnya.
