PERTUNJUKAN WAYANG KULIT - Mahakarya Seni Pertunjukan Jawa - Explore Jogja


Sejarah Wayang Kulit

Wayang kulit merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang telah ada sejak lebih dari lima abad yang lalu. Seni pertunjukan ini memiliki akar budaya yang sangat dalam di Jawa. Wayang kulit berasal dari adopsi Wayang Beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha di Jawa. Pada saat itu, agama Islam mulai masuk ke Jawa dan salah satu anggota Wali Songo menciptakan wayang kulit sebagai media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam.

Adopsi Wayang Beber

Pada masa Hindu-Budha, Wayang Beber digunakan sebagai media cerita rakyat dan ajaran agama. Namun, ketika agama Islam mulai masuk ke Jawa, adopsi Wayang Beber menjadi salah satu bentuk strategi dakwah yang efektif. Wayang kulit diciptakan untuk mendekati masyarakat Jawa yang telah terlanjur mencintai seni wayang. Dengan konsep bayangan yang hanya bisa dilihat oleh penonton, wayang kulit menjadi simbol dari keberadaan yang tidak nyata, sesuai dengan larangan agama Islam terhadap representasi bentuk.

Penciptaan Wayang Kulit

Wayang kulit terbentuk dari kulit kerbau yang diukir dengan motif-motif tatah sungging. Orang-orangan wayang yang terbuat dari kulit tersebut kemudian dihias dengan warna-warna cerah dan dipasangkan pada batang pisang dekat sang dalang. Saat pertunjukan dimulai, dalang akan menggerakkan dan mengendalikan orang-orangan wayang sehingga bayangan dari wayang tersebut terpantul di layar putih di depannya.

Karakteristik Pertunjukan Wayang Kulit

Pertunjukan wayang kulit memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Berikut adalah beberapa karakteristik penting dari pertunjukan wayang kulit:

Kisah dan Lakon

Wayang kulit menghadirkan berbagai kisah dan lakon yang berasal dari kitab-kitab kuno seperti Ramayana, Mahabharata, Pustaka Raja Purwa, dan Purwakanda. Selain itu, terdapat juga lakon gubahan dan karangan yang diciptakan oleh para dalang. Setiap pertunjukan wayang kulit akan menghadirkan satu kisah atau lakon yang dipilih oleh sang dalang untuk dipentaskan kepada penonton.

Pencahayaan dan Suara

Pencahayaan dalam pertunjukan wayang kulit menggunakan lampu minyak untuk menciptakan bayangan yang terlihat di layar putih. Selain itu, suara gamelan dan sinden juga menjadi bagian penting dalam menciptakan suasana magis dan misterius dalam pertunjukan wayang kulit. Dalang harus mampu mengatur pencahayaan dan suara secara harmonis untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan cerita yang dibawakan.

Babak dan Jejeran

Pertunjukan wayang kulit dibagi menjadi beberapa babak yang memiliki jejeran dan adegan perang. Setiap babak memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari pathet lasem, pathet sanga, hingga pathet manura. Setiap jejeran dan adegan perang memiliki gending-gending yang khas dan mempengaruhi alur cerita yang ditampilkan oleh sang dalang.

Tempat Pertunjukan Wayang Kulit di Yogyakarta

Di Yogyakarta, terdapat beberapa tempat yang sering menggelar pertunjukan wayang kulit. Beberapa di antaranya adalah:

Kraton Yogyakarta

Pertunjukan wayang kulit di Kraton Yogyakarta biasanya dilakukan setiap hari Sabtu mulai pukul 10.30 hingga 12.00 WIB. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk ke Kraton untuk menikmati pertunjukan wayang kulit ini. Pertunjukan di Kraton Yogyakarta menampilkan gaya tradisional wayang kulit Jawa yang khas dan memukau.

Museum Sonobudoyo

Selain di Kraton, pertunjukan wayang kulit juga sering digelar di Museum Sonobudoyo. Pertunjukan di Museum Sonobudoyo biasanya dilakukan setiap hari Sabtu mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan wayang kulit dengan suasana yang berbeda di museum ini.

Kesimpulan

Wayang kulit merupakan salah satu mahakarya seni pertunjukan Jawa yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Pertunjukan wayang kulit tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis dan budaya yang dalam. Dengan keunikan dan kekayaan cerita yang dimiliki, pertunjukan wayang kulit tetap menjadi salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya.


Rizki

Rizki

Rizki Purnama adalah seorang travel content writer berbakat dengan pengalaman dalam menulis tentang destinasi wisata dan petualangan. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap dunia perjalanan dan selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik melalui tulisannya.
https://xplorejogja.com