Green Village Gedangsari bukan hanya sekadar destinasi untuk berlibur, melainkan juga representasi keberhasilan masyarakat dalam mengelola potensi alam secara mandiri. Berkunjung ke sini, Anda akan mendapatkan lebih dari sekadar foto cantik. Anda juga akan membawa pulang kesan mendalam tentang bagaimana harmoninya alam, budaya, dan ekonomi lokal bisa berjalan beriringan.
Mulai dari sensasi flying fox terpanjang, panorama sunset yang menawan, hingga suasana malam bertabur bintang, Green Village Gedangsari benar-benar layak menjadi destinasi wisata wajib ketika mengunjungi Yogyakarta. Jadi, sudah siap merencanakan liburan Anda berikutnya ke tempat ini? Simal ulasan Explore Jogja dulu.
Daftar Isi
Sejarah Perkembangan Green Village Gedangsari: Dari Perkampungan Sederhana Menjadi Destinasi Wisata Favorit
Green Village Gedangsari merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Destinasi wisata ini terletak di kawasan Dusun Guyangan Lor, Kalurahan Mertelu, Kapanewon Gedangsari. Dahulu, kawasan ini hanyalah sebuah desa biasa dengan keindahan bentang alam khas perbukitan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan kebun buah dan pertanian tradisional.
Transformasi Green Village Gedangsari menjadi destinasi wisata tidak lepas dari inisiatif dan kreativitas warga setempat, yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Sekitar tahun 2010, para pemuda dan tokoh masyarakat desa menyadari potensi luar biasa dari lanskap alam desa mereka. Melalui diskusi panjang, akhirnya tercetus gagasan untuk mengembangkan kawasan ini menjadi tempat wisata yang mengusung konsep “desa hijau”, yakni memadukan keindahan alam perbukitan dengan prinsip ekowisata yang ramah lingkungan.
Pembangunan fasilitas penunjang wisata dilakukan secara bertahap, mulai dari memperbaiki akses jalan, membangun gazebo, merancang jalur flying fox, hingga menyediakan stand kerajinan lokal. Dengan semangat gotong royong dan dukungan pemerintah setempat, perlahan Green Village Gedangsari mulai dikenal luas. Keberhasilan mereka mempromosikan kawasan ini membuahkan hasil; semakin banyak wisatawan yang datang, baik dari Yogyakarta, Klaten, maupun luar daerah. Bahkan, keberadaan flying fox terpanjang di Asia Tenggara menjadi magnet utama yang mampu mengangkat nama Green Village Gedangsari ke level nasional.
Menariknya lagi, pengembangan Green Village Gedangsari tetap mempertahankan kearifan lokal. Masyarakat tidak sekadar beralih profesi menjadi penyedia jasa wisata, tetapi juga tetap menanam dan merawat kebun buah mereka. Jadi, secara tidak langsung, pengunjung yang datang juga ikut mendukung keberlangsungan ekonomi desa dan pelestarian lingkungan. Hal inilah yang membuat Green Village Gedangsari bukan hanya sebuah destinasi wisata di Jogja yang biasa, melainkan juga sebuah kisah sukses tentang bagaimana masyarakat desa bisa mandiri mengelola aset alam mereka menjadi sumber penghidupan baru tanpa harus meninggalkan budaya bertani yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Daya Tarik Green Village Gedangsari: Perpaduan Alam, Wahana, dan Budaya Lokal
Salah satu keunggulan Green Village Gedangsari adalah kekayaan daya tarik yang ditawarkannya. Pengunjung tidak hanya disuguhi pemandangan menakjubkan, tetapi juga dapat merasakan atmosfer pedesaan yang hangat serta mencoba berbagai aktivitas seru yang memacu adrenalin.
Pesona Alam Perbukitan dan Lanskap Kota dari Ketinggian
Berada di ketinggian perbukitan Gedangsari, Green Village menawarkan panorama yang sangat memukau. Dari gardu pandang yang tersebar di berbagai titik, pengunjung dapat melihat hamparan permadani hijau perkebunan serta lanskap wilayah Klaten di utara yang tampak membentang luas. Di sisi selatan, jajaran perbukitan yang kokoh seperti Gunung Gambar, Gunung Sumilir, dan Puncak Sriten menjadi latar sempurna yang membuat siapa saja terpana.
Kawasan ini juga terkenal dengan udara sejuk yang menyegarkan, membuat pengunjung betah berlama-lama. Semilir angin perbukitan semakin memperkaya pengalaman menikmati pemandangan dari Green Village Gedangsari.
Gazebo-Gazebo Unik dan Jalan Berpagar Cantik
Daya tarik lainnya adalah keberadaan gazebo-gazebo unik yang dibangun di titik-titik strategis. Gazebo ini tidak hanya digunakan sebagai tempat beristirahat, tetapi juga menjadi spot berfoto yang instagramable. Duduk santai di gazebo sembari memandangi hamparan alam adalah pengalaman yang menenangkan dan dapat menjadi obat stres yang mujarab.
Untuk menuju titik-titik utama, pengunjung akan melewati jalan berpagar yang didesain cantik dan aman. Jalur ini memberi kesan tertata rapi dan memudahkan wisatawan, termasuk anak-anak dan lansia, untuk mengakses spot terbaik tanpa khawatir terpeleset.
Sentra Kerajinan Tangan Warga Lokal
Tak kalah menarik, di area wisata ini terdapat stand kerajinan yang menjual hasil karya masyarakat lokal. Mulai dari anyaman bambu, hiasan dinding, hingga aneka produk souvenir dapat dijumpai. Belanja oleh-oleh di tempat ini bukan hanya tentang membawa pulang kenang-kenangan, melainkan juga membantu meningkatkan ekonomi warga setempat. Jadi, berwisata ke Green Village Gedangsari berarti turut mendukung keberlanjutan ekonomi desa.
Keindahan Alam dan Suasana Damai di Green Village Gedangsari
Green Village Gedangsari sejatinya adalah sebuah kawasan wisata yang menonjolkan keindahan alami Gunungkidul. Lokasinya yang berada di perbatasan Kabupaten Klaten dan Gunungkidul memberikan keistimewaan tersendiri. Dari satu titik pandang, pengunjung bisa menikmati dua lanskap berbeda: wilayah datar Klaten di utara dan bentangan perbukitan khas Gunungkidul di selatan.
Menikmati Lanskap Perbukitan dan Permadani Hijau
Pada pagi hari, kabut tipis seringkali menyelimuti puncak-puncak bukit sehingga menciptakan pemandangan yang dramatis. Saat kabut mulai menghilang, terhampar lanskap hijau yang menyejukkan mata. Vegetasi di kawasan ini didominasi oleh pepohonan jati dan berbagai tanaman buah milik warga yang sengaja dipertahankan sebagai warisan kebun lama. Inilah yang membuat Green Village Gedangsari terasa lebih alami dibanding destinasi buatan lainnya.
Sunset dan Malam Penuh Bintang
Menjelang sore, tempat ini semakin memancarkan pesonanya. Matahari yang mulai tenggelam perlahan mewarnai langit dengan semburat jingga dan merah keemasan. Banyak wisatawan yang sengaja datang pada sore hari hanya untuk menyaksikan panorama senja ini. Setelah malam tiba, keindahan belum berhenti. Kerlip lampu rumah penduduk di kejauhan berpadu dengan gemintang di langit menciptakan suasana magis yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Dukungan Pokdarwis dan Peran Ekonomi Lokal
Hal lain yang membuat suasana di Green Village Gedangsari begitu damai adalah karena tempat ini dikelola langsung oleh masyarakat melalui kelompok sadar wisata. Mereka tak hanya mengelola fasilitas, tetapi juga memastikan kebersihan, kenyamanan, dan keamanan pengunjung. Dari kegiatan wisata ini, banyak warga yang mendapatkan penghasilan tambahan sebagai pemandu, penjaga parkir, atau penjual makanan dan kerajinan. Dengan demikian, sektor pariwisata ini benar-benar menjadi berkah bagi masyarakat setempat.
Wahana dan Aktivitas Menarik: Dari Flying Fox Terpanjang hingga Menikmati Senja Romantis
Flying Fox Terpanjang di Asia Tenggara
Salah satu daya tarik utama Green Village Gedangsari adalah wahana flying fox yang diklaim sebagai terpanjang di Asia Tenggara. Panjang lintasan mencapai ratusan meter dan membentang melewati lembah serta pepohonan. Wahana ini dirancang dengan standar keselamatan tinggi, sehingga meskipun menegangkan, aktivitas ini tetap aman untuk dicoba.
Sensasi meluncur dari ketinggian sambil melihat lanskap perbukitan dari atas adalah pengalaman yang sulit dicari tandingannya. Pengunjung seolah diajak “terbang” di atas kebun-kebun dan hutan kecil, merasakan hembusan angin langsung di wajah. Bagi pecinta aktivitas ekstrem, wahana ini menjadi alasan kuat untuk datang ke Green Village Gedangsari.
Menikmati Senja dan Suasana Romantis
Selepas mencoba flying fox, aktivitas favorit lainnya adalah menikmati suasana senja. Saat mentari mulai terbenam, gazebo-gazebo di kawasan ini sering dipenuhi pengunjung yang ingin menyaksikan perubahan warna langit. Lampu-lampu taman yang mulai dinyalakan menambah kesan romantis, menjadikan Green Village Gedangsari juga cocok sebagai destinasi untuk pasangan atau keluarga yang ingin menikmati momen tenang.
Di malam hari, suasana semakin syahdu. Angin perbukitan yang sejuk berpadu dengan cahaya remang-remang lampu gazebo dan kerlip lampu desa di kejauhan membuat siapa saja betah berlama-lama.
Fasilitas, Tiket Masuk, dan Tips Berkunjung Agar Wisata Lebih Menyenangkan
Fasilitas Lengkap untuk Kenyamanan Pengunjung
Untuk memastikan wisatawan merasa nyaman, pengelola Green Village Gedangsari telah menyediakan fasilitas memadai. Mulai dari area parkir luas, toilet bersih, mushola, hingga gazebo untuk beristirahat. Terdapat pula pusat oleh-oleh yang menjual kerajinan tangan serta hasil kebun warga. Semua ini dirancang agar wisatawan dapat menikmati kunjungan dengan maksimal.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Menariknya, untuk menikmati keindahan Green Village Gedangsari tidak diperlukan tiket masuk alias gratis. Pengunjung hanya dibebankan biaya parkir sebesar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi. Namun, bagi yang ingin mengejar sunrise, diperkenankan datang lebih awal dengan konfirmasi ke pihak pengelola.
Tips Agar Wisata Maksimal
Agar kunjungan Anda lebih optimal, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
-
- Datanglah pada cuaca cerah agar bisa menyaksikan pemandangan maksimal.
- Kenakan pakaian santai dan alas kaki anti selip karena beberapa jalur masih berupa tanah dan bebatuan.
- Jika membawa anak kecil, pastikan selalu diawasi, terutama saat berada di dekat area bukit.
- Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan setiap sudut keindahan Green Village Gedangsari.
- Belilah produk lokal di stand kerajinan sebagai oleh-oleh sekaligus bentuk dukungan terhadap ekonomi warga.
Akses dan Rute Menuju Green Village Gedangsari: Mudah Dijangkau dari Yogyakarta Maupun Klaten
Dari Yogyakarta
Bagi wisatawan yang memulai perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta, jarak tempuh menuju Green Village Gedangsari sekitar 40 km dengan waktu perjalanan ±1,5 jam. Rute umum adalah melewati Wonoasri di Piyungan, lalu mengikuti jalur menuju Sambipitu hingga memasuki wilayah Gedangsari. Sepanjang perjalanan, Anda akan melewati pemandangan khas perbukitan kapur yang menawan.
Dari Klaten
Sementara jika berangkat dari Klaten, jaraknya lebih dekat yakni sekitar 12,5 km dengan estimasi waktu tempuh 45 menit. Rute populer adalah melalui Jalan Kalikebo–Gaden ke arah barat, lalu mengikuti Jalan Raya Bayat dan Jalan Mbah Uyut hingga tiba di lokasi.
Untuk memudahkan navigasi, Anda bisa memanfaatkan Google Maps dengan mengetik kata kunci “Green Village Gedangsari”. Jalan menuju lokasi sudah relatif baik meski di beberapa titik terdapat tanjakan yang cukup curam. Oleh karena itu, pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum berangkat.
Peta Lokasi
Alamat: Guyangan Lor, Mertelu, Gedang Sari, Gunungkidul Regency, Special Region of Yogyakarta 55863