Stasiun Lempuyangan (LPN) adalah salah satu stasiun kereta api kelas besar tipe B yang berlokasi di Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta.
Terletak pada ketinggian +114 meter, stasiun ini memiliki jarak sekitar 388 km sebelah timur dari Stasiun Bandung, 518 km sebelah barat daya dari Stasiun Jakarta Kota, dan 311 km sebelah barat dari Stasiun Surabaya Kota.
Dalam pengelolaan dan operasionalnya, stasiun di Jogja ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta.
Stasiun di Jogja ini berperan penting dalam melayani berbagai perhentian kereta api antarkota kelas campuran dan ekonomi yang melintas di jalur selatan dan tengah Pulau Jawa.
Selain itu, stasiun ini juga menjadi titik pemberhentian bagi kereta aglomerasi serta KRL Commuter Line Yogyakarta yang menghubungkan berbagai daerah di sekitar Kota Yogyakarta.
Sejarah Stasiun Lempuyangan dimulai sejak tahun 1872, ketika resmi diresmikan oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Sebagai stasiun tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan menyimpan nilai sejarah yang berharga.
Nama “Lempuyangan” sendiri diambil dari kampung yang terletak di sebelah selatan stasiun, yaitu Kampung Tegal Lempuyangan.
Stasiun ini juga merupakan salah satu titik vital dalam sistem transportasi kereta api di wilayah Yogyakarta.
Dengan berbagai layanan dan perhentian yang tersedia, stasiun ini menjadi tempat penting bagi para pelancong dan warga sekitar untuk melakukan perjalanan dengan kereta api.
Keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya menambah daya tarik stasiun ini sebagai destinasi perjalanan dan juga sebagai warisan berharga bagi Kota Yogyakarta.
Daftar Isi
Sejarah Stasiun Lempuyangan
Stasiun ini adalah sebuah warisan bersejarah di Kota Yogyakarta, merangkak ke panggung peradaban kereta api sejak tanggal 2 Maret 1872.
Diresmikan oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api swasta Hindia Belanda, stasiun ini menjadi titik akhir jalur kereta api lintas Semarang–Solo–Yogyakarta.
Menandai langkah pertama kereta api di Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan menjadi stasiun kereta api tertua dan pertama di wilayah ini.
Sejarah Stasiun Lempuyangan tak lepas dari upaya mengoptimalkan transportasi gula pada era 1870-an.
Pada masa itu, industri gula bermunculan di Yogyakarta yang dikelola oleh penguasa Belanda.
Stasiun ini berperan penting dalam mendukung kebijakan pengangkutan gula dengan moda transportasi kereta api.
Kehadiran stasiun ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam transportasi, tetapi juga berdampak pada perkembangan masyarakat Kota Yogyakarta.
Menariknya, stasiun ini menjadi pionir dalam melayani pemberhentian kereta api ekonomi di Yogyakarta.
Berbeda dengan stasiun-stasiun lain di Jawa yang lebih memprioritaskan layanan kereta api nonekonomi, stasiun di Jogja ini telah lama menjadi stasiun keberangkatan kereta api ekonomi.
Sejak dulu, berbagai kereta api ekonomi berangkat dari Stasiun Lempuyangan, menjadikannya stasiun ujung bagi perjalanan kereta api Empu Jaya dengan jurusan Jakarta Pasar Senen (kini Progo) dan kereta api Argopuro dengan jurusan Banyuwangi (kini Sri Tanjung).
Seiring berjalannya waktu, stasiun ini terus menjadi saksi bisu perjalanan zaman.
Keindahan arsitekturnya yang klasik dan nilai sejarahnya yang kaya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Stasiun ini menjadi bagian penting dari kisah perkembangan perkeretaapian di Indonesia dan tetap memberikan kontribusi positif dalam mendukung mobilitas masyarakat di wilayah Yogyakarta hingga kini.
Tata Letak dan Denah Stasiun Lempuyangan Yogyakarta
Stasiun Lempuyangan merupakan salah satu stasiun kereta api yang memiliki fasilitas lengkap dan tata letak yang modern.
Dengan total sebelas jalur kereta api, stasiun ini mampu melayani berbagai layanan perjalanan kereta dengan baik.
Pada awalnya, hanya jalur 4 yang berfungsi sebagai sepur lurus, tetapi setelah selesainya pembangunan jalur ganda ruas Surakarta–Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 2007, jalur 3 pun dijadikan sebagai sepur lurus, meningkatkan kapasitas dan efisiensi perjalanan kereta.
Stasiun di Jogja ini memiliki fasilitas penunjuk arah yang lengkap, termasuk papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur dengan informasi jarak tempuh, serta layar pemantau yang menampilkan informasi keberangkatan dan kedatangan kereta api secara real-time.
Hal ini mempermudah penumpang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat dan akurat.
Pada tahun 2009, stasiun ini mengalami perbaikan secara keseluruhan dengan menambahkan bangunan baru di sebelah timur bangunan lama.
Perbaikan ini memberikan nuansa yang lebih segar dan modern bagi salah satu stasiun kereta Lempuyangan di Jogja ini.
Pada pertengahan tahun 2017, kawasan stasiun kembali mengalami perombakan dengan memperluas tempat parkir dan memanjangkan atap kanopi stasiun.
Masjid An-Nuur yang sebelumnya hanya digunakan oleh penumpang, kini dibuka untuk masyarakat umum, sementara musholla digunakan khusus bagi penumpang yang telah melakukan boarding atau belum keluar.
Tahun 2018 hingga 2019, Masjid An-Nuur digantikan oleh fasilitas lain untuk menunjang kegiatan di stasiun.
Tak berhenti di situ, pada Maret 2020, lahan kosong di sisi barat stasiun juga dikembangkan menjadi gudang RailExpress (kini KAI Logistik Express), memberikan dukungan dalam penyimpanan dan pengelolaan barang dan logistik.
Stasiun ini tentu sajajuga tak ketinggalan dalam proyek modernisasi persinyalan elektrik kereta api.
Pemasangan sistem persinyalan elektrik baru produksi PT Len Industri menggantikan sistem lama dari Siemens pada April 2021.
Proyek ini telah berhasil diaktifkan pada 30 September 2021, menjadikan jalur rel antara Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta sebagai jalur tunggal ganda atau sepur kembar.
Dengan perbaikan dan modernisasi yang dilakukan, stasiun ini tetap menjaga sejarahnya sebagai stasiun kereta api tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kini, stasiun ini mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan nyaman bagi para pengguna transportasi kereta api di wilayah Yogyakarta.
Layanan Kereta Api Di Stasiun Lempuyangan Jogja 2025
Stasiun Lempuyangan, sebagai stasiun kereta api kelas besar tipe B yang berlokasi di Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, menyediakan berbagai layanan kereta api yang melintasi rute-rute penting di Jawa.
Berikut adalah daftar layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini berdasarkan Gapeka 2023.
Layanan Penumpang Antarkota melintasi lintas selatan Jawa mencakup beberapa pilihan kereta api, di antaranya:
- Sri Tanjung (Ekonomi) yang melayani rute Lempuyangan – Ketapang via Surabaya Kota.
- Pasundan (Kiaracondong – Surabaya Gubeng) yang melalui jalur Tasikmalaya – Lempuyangan.
- Kahuripan (Blitar) yang juga melintas di Stasiun Lempuyangan.
Sementara itu, layanan kereta api Antarkota yang melintasi lintas tengah Jawa mencakup kereta-kereta berkelas, di antaranya:
- Bogowonto (Eksekutif-Ekonomi Premium) dengan rute Lempuyangan – Pasar Senen via Purwokerto–Cirebon Prujakan.
- Gajahwong (Eksekutif-Ekonomi) dan Progo (Ekonomi) juga merupakan layanan pilihan di lintas tengah Jawa.
- Jaka Tingkir (Pasar Senen – Purwosari) melewati jalur Cirebon Prujakan – Purwokerto.
- Bengawan dan Logawa (Bisnis-Ekonomi) melintas di jalur Purwokerto – Jember via Lempuyangan–Surabaya Gubeng.
- Gaya Baru Malam Selatan (Eksekutif-Ekonomi) dengan rute Pasar Senen – Surabaya Gubeng via Cirebon Prujakan–Lempuyangan.
- Jayakarta (Ekonomi Premium) melewati jalur Cirebon–Lempuyangan.
- Singasari (Eksekutif-Ekonomi) dengan rute Blitar.
Dalam kategori Aglomerasi, Stasiun Lempuyangan menjadi pilihan untuk layanan Joglosemarkerto (Eksekutif-Ekonomi) yang melintasi Solo Balapan – Semarang Tawang.
Layanan ini memiliki perjalanan berlawanan arah jarum jam mulai dari pagi hingga petang hari, dengan rute via Semarang Tawang–Tegal–Purwokerto–Yogyakarta–Solo Balapan.
Selain itu, layanan Komuter juga tersedia dengan Commuter Line Yogyakarta yang melayani rute Yogyakarta – Palur.
Dengan berbagai layanan kereta api yang disediakan, stasiun ini menjadi salah satu stasiun yang strategis dan penting bagi perjalanan kereta api di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Penumpang dapat memilih berbagai opsi layanan kereta sesuai dengan kebutuhan dan preferensi perjalanan mereka.
Jadwal Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Lempuyangan
Stasiun ini menyediakan beragam layanan kereta api dengan jadwal keberangkatan yang teratur.
Berikut adalah jadwal kereta api yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan:
KA Sri Tanjung (Tujuan: Ketapang)
- Kelas: Ekonomi
- Berangkat: 07:20
- Tiba: 20:55
KA Sri Tanjung (Tujuan: Surabaya Gubeng)
- Kelas: Ekonomi
- Berangkat: 07:20
- Tiba: 13:13
KA Sri Tanjung (Tujuan: Madiun)
- Kelas: Ekonomi
- Berangkat: 07:20
- Tiba: 12:10
KA Sri Tanjung (Tujuan: Probolinggo)
- Kelas: Ekonomi
- Berangkat: 07:20
- Tiba: 16:12
KA Begawan (Tujuan: Jember)
- Kelas: Ekonomi
- Berangkat: 21:26
- Tiba: 06:17 (keesokan harinya)
KA Joglosemarkerto (Tujuan: Solo Balapan)
- Kelas: Ekonomi
- Berangkat: 19:51
- Tiba: 20:42
KA Joglosemarkerto (Tujuan: Solo Balapan)
- Kelas: Eksekutif
- Berangkat: 16:40
- Tiba: 17:31
Jadwal di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan dan penyesuaian yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia.
Sebagai penumpang, disarankan untuk selalu memeriksa jadwal terbaru sebelum melakukan perjalanan agar bisa mengatur rencana perjalanan dengan baik dan tepat waktu.
Transportasi Umum Dari dan ke Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta
Stasiun ini bukan hanya menyediakan layanan kereta api, tetapi juga merupakan titik akses penting bagi angkutan umum untuk mendukung mobilitas penumpang di Kota Yogyakarta.
Beberapa jenis angkutan umum yang tersedia di sekitar stasiun ini antara lain:
Trans Jogja
- Trayek 4B: Terminal Giwangan – Rumah Sakit Akademik UGM (via Imogiri Timur, Laksda Adisutjipto, Kampus UGM, Urip Soemohardjo).
- Trayek 10: Park and Ride Gamping – Terminal Giwangan (via Ngabean, Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Suryotomo, Kridosono, Kenari, Bausasran, Mataram, Malioboro).
- Trayek 4A: Terminal Giwangan – XT Square (via Taman Siswa, Museum Biologi UGM, Hayam Wuruk, Cik Di Tiro, Kampus UGM, RS. Panti Rapih, Kridosono, UIN, APMD, UTY, UAD).
- Trayek 2B: Terminal Condong Catur – Terminal Jombor (via Gejayan, UNY, Kampus UGM, Kridosono, Mandala Krida, Gembira Loka, SMP N 9, XT Square, Purawisata, Taman Pintar, Pasar Serangan, Perpusda, Borobudur Plaza, AM Sangaji, Monjali).
Teman Bus Yogyakarta
- Trayek 2A: Terminal Jombor – Terminal Condong Catur (via AM Sangaji, Malioboro, Gembira Loka, Mandala Krida, Kridosono, Kampus UGM, UNY).
Dengan adanya angkutan umum seperti Trans Jogja dan Teman Bus Yogyakarta yang beroperasi di sekitar Stasiun Lempuyangan, para penumpang kereta api dapat dengan mudah melanjutkan perjalanan ke berbagai tujuan di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
Kemudahan akses antarmoda ini membantu mendukung kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi para penumpang yang menggunakan transportasi umum.
Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan Frequently Asked Questions (FAQ) – Terkait Stasiun Lempuyangan Jogja Di 2025
Jelajahi kota Yogyakarta dengan menggunakan kereta api dan nikmati pengalaman unik dalam perjalanan Anda.
Jangan ragu untuk bertanya jika Anda memiliki pertanyaan lainnya. Selamat menikmati liburan Anda di Jogja!
Berikut Frequently Asked Questions (FAQ) – Stasiun Lempuyangan Jogja.
1. Kapan Jam Operasional Stasiun Lempuyangan Jogja?
Stasiun Lempuyangan beroperasi 24 jam.
2. Kapan Waktu Pemberangkatan pertama dan terakhir kereta dari stasiun Lempuyangan?
Jadwal pemberangkatan pertama adalah pukul 5.00 WIB dan pemberangkatan terakhir pukul 20.00 WIB.
3. Stasiun Lempuyangan untuk kereta apa?
Stasiun ini melayani pemberhentian kereta api kelas ekonomi dan KRL Commuter Line yang melintasi Yogyakarta.
4. Stasiun Lempuyangan melayani apa saja?
Selain melayani penumpang KA ekonomi jarak jauh, stasiun ini juga melayani penumpang KA Prameks jurusan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan-Palur.
5. Stasiun Lempuyangan ada di mana?
Stasiun Lempuyangan adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Kota Yogyakarta, sekitar 1 km di sebelah timur Stasiun Tugu. Nama stasiun ini berasal dari kampung Tegal Lempuyangan yang terletak di selatan stasiun.
6. Apakah terdapat tempat check-in mandiri dan cetak boarding pass di Stasiun Lempuyangan?
Ya, Anda dapat melakukan check-in mandiri dan cetak boarding pass di Stasiun Lempuyangan melalui area check-in counter yang menyediakan layar komputer dan pencetak boarding pass.
7. Berapa menit penumpang harus tiba sebelum jadwal keberangkatan kereta api di Stasiun Lempuyangan?
Penumpang disarankan tiba selambat-lambatnya 60 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta api sesuai dengan yang tercantum pada Boarding Pass penumpang.
8. Dari Jogja ke Surabaya turun di stasiun apa?
Dari Jogja ke Surabaya, Anda akan turun di Stasiun Surabaya Gubeng, yang merupakan tujuan akhir perjalanan kereta api dari Stasiun Lempuyangan.
9. Stasiun kereta api di Jogja ada berapa?
Saat ini, terdapat sekitar 7 stasiun kereta api yang masih aktif di Jogja, termasuk Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Patukan, Stasiun Rewulu, Stasiun Sentolo, dan Stasiun Wates.
10. Apa bedanya Stasiun Tugu dan Lempuyangan?
Salah satu faktor yang membuat perbedaan antara Stasiun Tugu Jogja dan Stasiun Lempuyangan adalah usia bangunan. Stasiun ini lebih tua beberapa tahun dibandingkan Stasiun Tugu, bahkan Stasiun Lempuyangan yang diresmikan pada 2 Mei 1872, tergolong stasiun pertama dan tertua di Yogyakarta.