Info Jadwal KRL Commuter Line Jogja Yogyakarta Terbaru Di 2025

Commuter Line Yogyakarta atau kerap disebut Lin Yogyakarta adalah layanan kereta komuter di Indonesia yang menghubungkan kota-kota penting di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kota Yogyakarta dan Surakarta (Solo). Beroperasi sebagai pengganti Kereta Api Prambanan Ekspres di koridor Solo–Yogyakarta, Lin Yogyakarta merupakan layanan jalur KRL rel berat di luar Daerah Operasi I Jakarta, sehingga menjadi tonggak perkembangan moda transportasi kereta di wilayah Jawa bagian tengah. Pada peta perjalanan Commuter Line, rute ini memiliki warna merah manggis cerah dan oleh karenanya sering disebut sebagai “Yogyakarta Red Line.” Layanan ini tidak sekadar menyediakan sarana transportasi komuter, tetapi juga berperan penting dalam mendukung mobilitas masyarakat maupun sektor pariwisata di kawasan Yogyakarta dan Surakarta. Pelajar, pekerja kantoran, serta wisatawan memanfaatkan kereta komuter ini karena lebih efisien, ramah lingkungan, dan terhindar dari kemacetan jalan raya. Sejak dibuka, Lin Yogyakarta telah mengalami berbagai tahapan pengembangan, mulai dari rencana induk, konstruksi, hingga operasional dan perpanjangan jalur. Xplorejogja akan membahas informasi Jadwal terbaru KRL Commuterline Jogja di 2025, rute, sejarah, latar belakang, proses konstruksi elektrifikasi, armada, serta daftar stasiun berikut integrasinya dengan moda lain.

Jadwal KRL Commuterline Solo–Jogja dari Stasiun Palur ke Stasiun Tugu Yogyakarta Terbaru Di 14, July, 2025

Jadwal KRL Commuterline Solo–Jogja dari Stasiun Palur ke Stasiun Tugu Yogyakarta Terbaru Di 2025

[ Download Jadwal Ukuran Besar ]

KRL Solo–Jogja merupakan moda transportasi massal kereta api berbasis rel yang menjadi andalan masyarakat di wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Sejak dioperasikan pertama kali, layanan ini telah memberikan kemudahan aksesibilitas, kecepatan perjalanan, serta biaya yang sangat terjangkau bagi para penggunanya.

Berikut ini xplorejogja.com sajikan informasi lengkap mengenai jadwal terbaru keberangkatan KRL Solo–Jogja dari Stasiun Palur (Solo) hingga Stasiun Tugu (Yogyakarta) terbaru di 2025.

1. Stasiun Palur (Solo)

Waktu keberangkatan:
05.00 WIB
06.05 WIB
07.15 WIB
08.56 WIB
10.40 WIB
12.50 WIB
13.43 WIB
15.35 WIB
16.35 WIB
18.05 WIB
19.45 WIB
20.42 WIB

2. Stasiun Solo Jebres

Waktu keberangkatan:
05.06 WIB
06.11 WIB
07.21 WIB
09.02 WIB
10.46 WIB
12.56 WIB
13.49 WIB
15.41 WIB
16.41 WIB
18.11 WIB
19.51 WIB
20.48 WIB

3. Stasiun Solo Balapan

Waktu keberangkatan:
05.13 WIB
06.18 WIB
07.27 WIB
09.08 WIB
10.52 WIB
13.03 WIB
13.55 WIB
15.48 WIB
16.47 WIB
18.19 WIB
20.01 WIB
21.54 WIB

4. Stasiun Purwosari

Waktu keberangkatan:
05.18 WIB
06.23 WIB
07.32 WIB
09.13 WIB
10.57 WIB
13.08 WIB
14.00 WIB
15.53 WIB
16.52 WIB
18.24 WIB
20.06 WIB
20.59 WIB

5. Stasiun Gawok

Waktu keberangkatan:
05.26 WIB
06.31 WIB
07.40 WIB
09.20 WIB
11.04 WIB
13.16 WIB
14.07 WIB
16.01 WIB
16.59 WIB
18.31 WIB
20.14 WIB
21.06 WIB

6. Stasiun Delanggu

Waktu keberangkatan:
05.32 WIB
06.37 WIB
07.46 WIB
09.26 WIB
11.10 WIB
13.22 WIB
14.13 WIB
16.07 WIB
17.05 WIB
18.37 WIB
20.20 WIB
21.12 WIB

7. Stasiun Ceper

Waktu keberangkatan:
05.39 WIB
06.44 WIB
07.53 WIB
09.46 WIB
11.17 WIB
13.29 WIB
14.20 WIB
16.14 WIB
17.12 WIB
18.44 WIB
20.27 WIB
21.19 WIB

8. Stasiun Klaten

Waktu keberangkatan:
05.48 WIB
06.53 WIB
08.02 WIB
09.55 WIB
11.26 WIB
13.38 WIB
14.26 WIB
16.23 WIB
17.21 WIB
18.53 WIB
20.36 WIB
21.28 WIB

9. Stasiun Srowot

Waktu keberangkatan:
05.55 WIB
07.00 WIB
08.09 WIB
10.02 WIB
11.33 WIB
13.45 WIB
14.36 WIB
16.30 WIB
17.28 WIB
19.00 WIB
20.43 WIB
21.35 WIB

10. Stasiun Brambanan

Waktu keberangkatan:
06.01 WIB
07.06 WIB
08.15 WIB
10.08 WIB
11.39 WIB
13.52 WIB
14.42 WIB
16.36 WIB
17.34 WIB
19.06 WIB
20.49 WIB
21.41 WIB

11. Stasiun Maguwoharjo

Waktu keberangkatan:
06.10 WIB
07.15 WIB
08.24 WIB
10.16 WIB
11.47 WIB
14.00 WIB
14.50 WIB
16.44 WIB
17.42 WIB
19.14 WIB
20.57 WIB
21.49 WIB

12. Stasiun Lempuyangan

Waktu keberangkatan:
06.19 WIB
07.25 WIB
08.35 WIB
10.23 WIB
11.55 WIB
14.08 WIB
15.01 WIB
16.52 WIB
17.49 WIB
19.21 WIB
21.05 WIB
21.57 WIB

13. Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu)

Waktu kedatangan:
06.23 WIB
07.29 WIB
08.39 WIB
10.27 WIB
11.59 WIB
14.12 WIB
15.06 WIB
16.56 WIB
17.55 WIB
19.25 WIB
21.09 WIB
22.01 WIB

Menggunakan KRL di pagi hari antara pukul 05.00–07.00 WIB adalah pilihan tepat bagi pekerja dan pelajar. Sementara itu, untuk wisatawan yang hendak mengunjungi tempat-tempat ikonik seperti Malioboro, Keraton Yogyakarta, atau Candi Prambanan, jam keberangkatan antara pukul 08.00–11.00 WIB sangat ideal. Perjalanan sore hari cocok bagi mereka yang ingin menikmati perjalanan pulang sambil menyaksikan panorama senja di sepanjang jalur KRL.

Daftar Stasiun dan Integrasi Antarmoda

Commuter Line Yogyakarta melintasi berbagai stasiun di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, dimulai dari Stasiun Yogyakarta (Kota Yogya) sampai Stasiun Palur (Kabupaten Karanganyar). Berikut ini daftar stasiun beserta koneksi antarmoda:

1. Stasiun Tugu Yogyakarta (Y01P01YA01)

Stasiun Tugu Yogyakarta (Y01P01YA01)
Stasiun Tugu Yogyakarta (Y01P01YA01)

2. Stasiun Lempuyangan (Y02)

Stasiun Lempuyangan Jogja Yogyakarta

  • Integrasi Antarmoda: Trans Jogja (2A, 4A, 4B, 10)
  • Keterangan: Stasiun Lempuyangan adalah utama yang melayani kereta antarkota dan aglomerasi di lintas selatan, jadi alternatif dari Stasiun Yogyakarta. Mudah diakses dengan bus Trans Jogja.
  • Landmark Sekitar: Stadion Kridosono, akses ke Universitas Gadjah Mada (lewat beberapa koridor bus).
  • Lokasi: Kota Yogyakarta.

3. Stasiun Maguwo (Y03)

Stasiun Maguwo

  • Integrasi Antarmoda: Trans Jogja (1A, 1B, 3A, 3B, 5B, 14, EV), Bandara Adisutjipto
  • Keterangan: Stasiun Maguwo ini menjadi titik interchange bagi penumpang pesawat di Bandara Adisutjipto, dapat berpindah ke Commuter Line atau sebaliknya. Akses bus kota pun cukup lengkap.
  • Objek Wisata: Dekat dengan Stadion Maguwoharjo dan area komersial di Sleman.
  • Lokasi: Perbatasan DIY dan Jawa Tengah.

4. Stasiun Brambanan (Y04)

Stasiun Brambanan

  • Keterangan: Tidak ada integrasi bus resmi di Stasiun Brambanan, namun dekat Candi Prambanan (jarak berkisar 1–2 km). Umumnya wisatawan naik ojek atau kendaraan pribadi untuk menuju candi.
  • Objek Wisata: Candi Prambanan.
  • Lokasi: Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

5. Stasiun Srowot (Y05)

Stasiun Srowot

  • Keterangan: Relatif minim angkutan umum, lebih banyak masyarakat sekitar. Belum ada antarmoda bus resmi.
  • Objek Wisata: Tidak banyak tercatat, kawasan lebih cenderung residential.
  • Lokasi: Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

6. Stasiun Klaten (Y06AS01)

Stasiun Klaten (Y06AS01)

  • Integrasi Antarmoda: Layanan kereta antarkota, aglomerasi, AS KA BIAS
  • Keterangan: Menjadi stasiun penting di Klaten untuk Commuter Line, juga titik awal KA BIAS. Mengakomodasi penumpang menuju Solo atau Yogyakarta.
  • Objek Wisata: Sentra industri kecil, kuliner khas Klaten.
  • Lokasi: Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

7. Stasiun Ceper (Y07)

Stasiun Ceper (Y07)

  • Keterangan: Tidak banyak informasi integrasi bus, tetapi kawasan industri logam berkembang di sekitarnya.
  • Lokasi: Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

8. Stasiun Delanggu (Y08)

Stasiun Delanggu (Y08)

  • Keterangan: Dekat dengan area persawahan, terkenal dengan kuliner nasi tumpang. Belum ada bus kota terintegrasi.
  • Lokasi: Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

9. Stasiun Gawok (Y09)

Stasiun Gawok (Y09)

  • Keterangan: Dekat desa industri rotan Trangsan, Sukoharjo. Alternatif bagi pekerja menuju Solo atau Yogyakarta.
  • Lokasi: Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

10. Stasiun Purwosari (Y10BK01/AS02)

Stasiun Purwosari (Y10BK01/AS02)

  • Integrasi Antarmoda: Batik Solo Trans (FD2), bus rel Batara Kresna, KA BIAS, Sepur Kluthuk Jaladara
  • Keterangan: Stasiun besar di Solo, melayani kereta antarkota lintas selatan. Terdapat bus rel Bathara Kresna menuju Wonogiri, dan pangkalan wisata Sepur Kluthuk Jaladara.
  • Objek Wisata: Akses ke pusat kota Solo, dekat dengan kuliner, dan beberapa museum.
  • Lokasi: Kota Surakarta.

11. Stasiun Solo Balapan (Y11/AS03)

Stasiun Solo Balapan (Y11/AS03)

  • Integrasi Antarmoda: Batik Solo Trans (FD2, K6, FD7, FD11), Trans Jateng (S1, S2), Terminal Tirtonadi
  • Keterangan: Stasiun terbesar di Solo, jadi hub utama kereta antarkota dan aglomerasi. Tersedia AS KA BIAS, interchange dengan Terminal Tirtonadi dan bus Batik Solo Trans.
  • Objek Wisata: Monumen 45 Banjarsari, Pasar Legi.
  • Lokasi: Kota Surakarta.

12. Stasiun Solo Jebres (Y12)

Stasiun Solo Jebres (Y12)

  • Integrasi Antarmoda: Batik Solo Trans (K1, K3), Trans Jateng (S2)
  • Keterangan: Mengakomodasi kereta lintas utara Jawa, menjadi alternatif keberangkatan KA antarkota. Juga menjadi titik pemberhentian AS KA BIAS.
  • Lokasi: Kota Surakarta.

13. Stasiun Palur (Y13)

Stasiun Palur (Y13)

  • Integrasi Antarmoda: Batik Solo Trans (K1, FD2, K4, FD10)
  • Keterangan: Terminus KRL Commuter Line setelah perpanjangan jalur dari Solo Jebres. Pengembangan infrastruktur di sekitar stasiun ini masih terus berlangsung.
  • Lokasi: Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Sejarah dan Latar Belakang

Wacana Pembangunan dan Awal Mula Ide

Gagasan membangun KRL di jalur Solo–Yogyakarta mulai muncul dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030, disusun Direktorat Jenderal Perkeretaapian sejak tahun 2011. Ide dasarnya adalah meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan komuter yang semula ditopang oleh KA Prambanan Ekspres—kereta diesel biasa dengan keterbatasan frekuensi dan kapasitas. Data pada 2015 mencatat bahwa Prambanan Ekspres rata-rata mengangkut 7.000 penumpang per hari, namun masih banyak calon penumpang yang tidak terlayani tiketnya akibat keterbatasan armada.

Dari sisi pariwisata, arus wisatawan di sepanjang koridor Solo–Yogyakarta cukup tinggi. Keduanya adalah kota wisata utama di Jawa Tengah dan DIY, dengan Surakarta menawarkan pusat kesenian, keraton, serta pasar tradisional, sementara Yogyakarta memiliki Malioboro, Keraton Yogyakarta, dan berbagai candi bersejarah. Keberadaan kereta komuter listrik diharapkan mampu menjadi solusi transportasi massal yang nyaman, terjangkau, dan berkelanjutan, sejalan dengan arah pembangunan nasional yang mendorong pemanfaatan moda transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan polusi.

Jadwal KRL Commuterline Solo–Jogja dari Stasiun Palur ke Stasiun Tugu Yogyakarta Terbaru Di 2025

Pola Operasi Prambanan Ekspres dan Permasalahan Armada

Sebelum Commuter Line Yogyakarta beroperasi, koridor Solo–Yogyakarta dilayani oleh Prambanan Ekspres dengan armada diesel konvensional. Walau jumlah perjalanan meningkat, masalah kapasitas tak kunjung terselesaikan—masih banyak penumpang yang harus berdiri, bahkan tidak kebagian tiket di jam-jam sibuk. Di sisi lain, armada Prameks kian menua dan membutuhkan peremajaan. Biaya operasional bahan bakar diesel juga relatif tinggi dibanding listrik untuk KRL. Faktor-faktor inilah yang memperkuat alasan menerapkan KRL di rute Solo–Yogyakarta.

Pemerintah menilai bahwa mengonversi jalur ini menjadi KRL akan meningkatkan efisiensi biaya, menampung jumlah penumpang lebih banyak, serta mempersingkat waktu tempuh. Dengan kapasitas angkut besar, KRL berpotensi mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Harapannya, banyak masyarakat yang berpindah ke transportasi umum massal, sekaligus membantu menurunkan tingkat polusi udara.

Konstruksi dan Perencanaan Operasi KRL

Pemasangan Listrik Aliran Atas dan Hambatan Awal

Rencana elektrifikasi mulai tampak ketika pada 2016, tiang listrik aliran atas (LAA) ditimbun di Stasiun Solo Jebres. Namun, proyek tersebut sempat terhenti dan mangkrak selama kurang lebih tiga tahun. Penyebabnya antara lain kendala teknis, birokrasi, dan pembiayaan. Dampaknya, proses pembangunan tiang LAA di lintas Solo–Yogyakarta menjadi tertunda dan menimbulkan kekhawatiran bahwa proyek ini tak kunjung terealisasi.

Baru pada awal 2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memulai kembali elektrifikasi. Pemasangan tiang listrik dimulai di Stasiun Klaten, lalu meluas ke ruas Yogyakarta–Klaten. Meski pandemi Covid-19 melanda, proyek tetap berlanjut sehingga target penyelesaian dapat tercapai pada akhir 2020. Tak tanggung-tanggung, dana sebesar Rp1,2 triliun digelontorkan untuk memastikan pembangunan infrastruktur LAA selesai tepat waktu.

Perpanjangan Jalur dan Pembangunan Fasilitas Penunjang

Melihat antusiasme masyarakat yang cukup tinggi, proyek elektrifikasi dilanjutkan melewati Stasiun Solo Jebres menuju Stasiun Palur di Kabupaten Karanganyar, dengan jarak sekitar 10 kilometer. Perpanjangan ini diiringi oleh pembangunan depo KRL dan gardu listrik tambahan. Tujuannya untuk menjamin kestabilan pasokan listrik sehingga operasional KRL tidak terganggu.

Pada 2022, elektrifikasi di Solo Balapan–Palur rampung. Stasiun Palur pun menjadi titik terminus baru bagi Commuter Line Yogyakarta. Lin Yogyakarta mulai melakukan uji coba publik ke arah Stasiun Palur pada 17 Agustus 2022. Langkah ini menandakan perluasan layanan KRL dan integrasi yang lebih luas ke kawasan Surakarta bagian timur. Bersamaan dengan itu, pembangunan depo KRL memudahkan perawatan rutin, perbaikan mendadak, dan penyimpanan rangkaian cadangan agar frekuensi perjalanan dapat dimaksimalkan.

Armada Commuter Line Yogyakarta

KRL EA202 (KfW i9000)

Armada utama yang dioperasikan di Lin Yogyakarta adalah KRL EA202, sering disebut KfW i9000. Asalnya, KfW EA202 pernah digunakan di Lin Tanjung Priok, Jakarta, kemudian direhabilitasi menyeluruh di PT INKA. Perombakan itu meliputi pengecatan ulang menjadi dominasi merah dengan sentuhan batik Parang, khas Yogyakarta. Adapun desain interior dan eksterior diperbarui agar sesuai kebutuhan penumpang jarak pendek-menengah, seperti Solo–Yogyakarta, yang ditempuh sekitar 1 jam perjalanan.

KRL KfW EA202 memiliki kapasitas yang memadai untuk menampung penumpang jam sibuk, serta fitur kenyamanan seperti sistem pendingin udara, pintu otomatis, kursi longitudinal, dan pegangan tangan (handgrip) bagi penumpang berdiri. Dengan adanya LAA, sistem propulsi beralih menggunakan listrik, lebih ramah lingkungan dan berbiaya operasional rendah dibanding diesel. Adapun pengoperasian KfW EA202 menandakan era baru transportasi rel di wilayah ini, di mana standar kenyamanan meningkat jauh dibanding era Prambanan Ekspres.

KRL seri 205 dan Pemindahannya

Selain KfW EA202, KAI Commuter sempat mengoperasikan 2 rangkaian KRL seri 205 di Lin Yogyakarta. Rangkaian ini didatangkan dari Jepang pada 2020, lalu dimodifikasi di Depo KRL Depok sebelum dikirim ke Stasiun Srowot (Klaten) dan Stasiun Solo Balapan. Namun, masa tugas KRL 205 di Lin Yogyakarta terbilang singkat: per 5 September 2022, kedua rangkaian itu dikembalikan ke Jakarta guna berdinas di lintas KRL Commuter Bogor. Sejak itu, KRL KfW EA202 menjadi satu-satunya armada inti yang melayani Lin Yogyakarta.

Kembalinya KRL seri 205 ke Jakarta disebabkan penyesuaian kebutuhan operasional di Daerah Operasi I. Dengan demikian, Lin Yogyakarta fokus pada KfW EA202 yang “kental” nuansa Jogja—bukan hanya dari segi cat, melainkan juga integritas teknis yang dirancang untuk lintas pendek. Melalui penataan armada ini, diharapkan jadwal Lin Yogyakarta semakin stabil, andal, dan minim gangguan, mengingat pemeliharaan dapat terkonsentrasi pada satu tipe KRL saja.

Dampak dan Manfaat Lin Yogyakarta

Peningkatan Mobilitas dan Pariwisata

Kehadiran Commuter Line Yogyakarta menimbulkan efek signifikan bagi masyarakat di sepanjang lintasan. Pertama, kecepatan tempuh meningkat karena KRL mampu melaju dengan jadwal lebih ketat dan frekuensi perjalanan lebih sering. Kedua, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta atau Solo dapat berpindah antar-kota dengan efisien, sehingga itinerari perjalanan mereka semakin ringkas. Tidak hanya Malioboro–Keraton Yogyakarta–Candi Prambanan, tetapi juga pusat batik dan kuliner Solo kini mudah dijangkau dengan waktu singkat.

Banyak pelaku industri pariwisata di seputar stasiun menyambut positif perubahan ini. Hotel, penginapan, dan jasa transportasi lokal mengalami peningkatan okupansi. Biro perjalanan pun memanfaatkan Lin Yogyakarta sebagai pilihan paket wisata. Dengan kata lain, kolaborasi ekosistem pariwisata kian kuat, sejalan dengan mobilitas yang kian lancar.

Efisiensi Waktu dan Biaya

Menggunakan KRL berarti menghemat bahan bakar dan mengurangi beban jalan raya. Bagi masyarakat setempat, kereta komuter ini menjadi solusi untuk berangkat kerja, kuliah, atau aktivitas harian lainnya. Biaya tiket relatif terjangkau dibanding mengendarai mobil pribadi, terutama ketika mempertimbangkan biaya parkir dan bahan bakar. Dari sisi lingkungan, penggunaan energi listrik pada KRL lebih ramah dan berpotensi mengurangi polusi udara di koridor Jogja–Solo.

Melalui penambahan stasiun seperti Maguwo, Brambanan, dan lainnya, cakupan layanan kian luas, membuat masyarakat terpencil sekalipun bisa merasakan akses transportasi yang lebih baik. Mereka tidak lagi bergantung pada bus antarkota yang jadwalnya kurang pasti atau kerap macet di jam sibuk.

Tantangan dan Pengembangan Ke Depan

Meski memiliki keunggulan, Lin Yogyakarta juga menghadapi tantangan, di antaranya:

  1. Frekuensi Perjalanan: Masih perlu peningkatan agar penumpang benar-benar terlayani di semua jam sibuk.
  2. Integrasi Moda Lanjutan: Perlu optimalisasi integrasi dengan bus Trans Jogja, Batik Solo Trans, atau transportasi online agar penumpang dapat meneruskan perjalanan dengan mudah.
  3. Manajemen Armada: Konsistensi pemeliharaan KfW EA202 penting untuk menghindari gangguan operasional.

Ke depan, diharapkan ada kelanjutan perluasan jalur ke wilayah lain. Sebagian rencana mencakup perpanjangan hingga Kutoarjo atau Wonogiri, tergantung prioritas pembangunan perkeretaapian yang tertuang dalam rencana strategis pemerintah pusat maupun daerah.

Stasiun Brambanan: Informasi Jadwal Kereta Api Terbaru

Stasiun Brambanan, dengan kode stasiun BBN, adalah salah satu stasiun kereta api kelas I yang berada di wilayah Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada ketinggian 146 meter di atas permukaan laut, stasiun ini memiliki peran penting sebagai titik pemberhentian KRL Commuter Line Yogyakarta–Solo, sekaligus sebagai titik aktivitas bongkar muat untuk ...

Stasiun Maguwo Jogja Yogyakarta: Info Jadwal Kereta Api

Disini Anda bisa temukan panduan lengkap, sejarah hingga info jadwal kereta api Stasiun Maguwo Jogja Yogyakarta untuk pengguna kereta commuterline KRL Jogja. Selamat datang di Stasiun Maguwo (MGW), sebuah pintu gerbang yang membawa Anda menuju pesona Yogyakarta dengan kenyamanan perjalanan kereta api. Terletak di Kalurahan Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, stasiun ini menawarkan pengalaman unik sebagai stasiun ...

Stasiun Lempuyangan Jogja Yogyakarta: Panduan Lengkap

Stasiun Lempuyangan (LPN) adalah salah satu stasiun kereta api kelas besar tipe B yang berlokasi di Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta. Terletak pada ketinggian +114 meter, stasiun ini memiliki jarak sekitar 388 km sebelah timur dari Stasiun Bandung, 518 km sebelah barat daya dari Stasiun Jakarta Kota, dan 311 km sebelah barat dari Stasiun Surabaya Kota. ...

Stasiun Tugu Jogja Yogyakarta: Panduan Lengkap

Stasiun Yogyakarta (YK), juga dikenal sebagai Stasiun Tugu, merupakan salah satu stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Jogja Yogyakarta, dengan ketinggian +113 meter di atas permukaan laut. Stasiun ini berjarak sekitar 387 km sebelah timur dari Stasiun Bandung, 517 km sebelah barat daya dari Stasiun Jakarta Kota, dan ...