Stasiun Maguwo Jogja Yogyakarta: Info Jadwal Kereta Api 2025

Disini Anda bisa temukan panduan lengkap, sejarah hingga info jadwal kereta api Stasiun Maguwo Jogja Yogyakarta 2025 untuk pengguna kereta commuterline KRL Jogja.

Selamat datang di Stasiun Maguwo (MGW), sebuah pintu gerbang yang membawa Anda menuju pesona Yogyakarta dengan kenyamanan perjalanan kereta api.

Terletak di Kalurahan Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, stasiun ini menawarkan pengalaman unik sebagai stasiun bandara pertama di Indonesia yang dikelola oleh KAI Commuter.

Dengan ketinggian +118 meter di atas permukaan laut, stasiun ini memancarkan atmosfer yang segar dan penuh semangat.

Sebagai stasiun terpilih yang aktif di Kabupaten Sleman, Maguwo memainkan peran penting dalam menghubungkan Anda dengan destinasi dan pengalaman yang menakjubkan.

Tidak hanya sebagai pintu gerbang ke kota Yogyakarta, Maguwo juga menjadi tempat bersejarah dengan peralihan dari sistem persinyalan mekanik ke elektrik, yang menambah efisiensi dan keandalan perjalanan kereta.

Jadi, bersiaplah untuk melangkah ke dalam dunia perjalanan yang tak terlupakan saat Anda menjelajahi Yogyakarta melalui Stasiun Maguwo.

Sejarah Stasiun Maguwo

Dalam sentuhan nostalgia, stasiun ini mengisahkan kisah perjalanannya dari titik persilangan kereta api hingga menjadi cagar budaya yang mempesona.

Pada awalnya, stasiun ini adalah sebuah pusat kecil yang sibuk dengan aktivitas bongkar muat pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengisian ketel Avtur.

Dengan empat jalur kereta api, jalur 2 sebagai sepur lurus menjadi saksi bisu bagi aliran perjalanan yang sibuk.

Stasiun ini bahkan memiliki sepur badug yang dahulu menjadi tempat untuk langsiran kereta ketel Avtur serta penyimpanan gerbong Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Sejarah berkembang, dan stasiun ini menjalani transformasi menakjubkan.

Sejarah Stasiun Maguwo

Dengan jalur ganda Yogyakarta-Solo yang rampung, stasiun baru berdiri megah, berfungsi sebagai pintu gerbang bagi wisatawan menuju Bandara Adisucipto yang berdekatan.

Stasiun Maguwo lama, yang sekarang menjadi cagar budaya, memberikan ciuman terakhir dalam gemerlap perjalanannya.

Dengan nilai sejarah yang kuat, ia menjadi saksi bisu dari peristiwa yang tak terlupakan, bahkan berperan dalam film legendaris “Janur Kuning” (1979).

1. Awal Mula dan Eksotisme Ekspor

Didirikan pada tahun 1909 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), ini bukan hanya sekadar stasiun biasa, tapi juga potongan sejarah jalur kereta api Semarang-Vostenlanden.

Jalur ini memainkan peran penting dalam mengangkut hasil ekspor, termasuk gula, menuju Pelabuhan Semarang dan selanjutnya ke Eropa.

2. Sebuah Tanjakan Waktu

Bangunan kayu Stasiun Maguwo menjadi saksi bisu evolusi sejarah.

Dalam tahun 1926, NISM memperluas stasiun ini, menandai peningkatan pelayanan yang senantiasa berubah mengikuti aliran waktu.

Stasiun ini bukan hanya sarana naik-turun penumpang, tetapi juga gerbang bagi barang-barang berharga, seperti gula dari Pabrik Gula Wonocatur.

3. Peristiwa Bersejarah

Tidak hanya sekadar struktur, Stasiun Maguwo menyimpan ingatan peristiwa bersejarah.

Pada 1948, selama Agresi Militer Belanda II, stasiun ini menjadi basis pengangkutan pasukan Belanda.

Seiring waktu, peran stasiun bergeser dari bongkar muat pupuk hingga pengangkutan ketel avtur ke Bandara Adisucipto.

4. Maguwo Lama: Dari Nama Hingga Identitas

Tahun 2008 menjadi titik balik. Stasiun Maguwo bergerak ke arah timur, memberi ruang bagi stasiun baru yang terkoneksi dengan Bandara Adisucipto.

Maguwo Lama, sebuah istilah yang lahir, menjadi penanda perbedaan dan mendefinisikan era baru dalam sejarahnya.

5. Warisan yang Menanti Perlindungan

Meskipun belum resmi ditetapkan sebagai cagar budaya, Stasiun Maguwo Lama memenuhi kriteria.

Usianya yang telah melebihi 50 tahun, gaya arsitektur unik, dan nilai sejarah yang tak ternilai membuatnya layak dijaga.

Upaya pelestarian sudah bergerak, dan di masa depan, mungkin kita akan melihatnya tumbuh menjadi destinasi yang menampilkan kisah masa lalu yang tak terlupakan.

Melangkah di Stasiun Maguwo seperti mengambil perjalanan melintasi waktu.

Di setiap sudutnya, sejarah berbicara, mengajak kita merenung dan menghargai perjalanan yang telah ditempuh.

Baca Juga: Jam Buka, Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Terbaru

Jadwal Kereta Api KRL Commuterline Dari Stasiun Maguwo Tahun 2025 Terbaru

Tata Letak dan Denah Stasiun Maguwo - Jadwal Kereta Api KRL Commuterline Dari Stasiun Maguwo Tahun 2025 Terbaru

Nikmati perjalanan yang nyaman dan efisien dengan KRL Jogja-Solo dari Stasiun Maguwo!

Berikut adalah jadwal terbaru untuk tahun 2025 yang akan membantu Anda merencanakan petualangan Anda dengan tepat waktu:

  • 05.43 WIB
  • 07.02 WIB
  • 07.48 WIB
  • 09.02 WIB
  • 10.38 WIB
  • 12.07 WIB
  • 13.18 WIB
  • 15.32 WIB
  • 16.42 WIB
  • 17.57 WIB
  • 20.28 WIB
  • 22.49 WIB

Setiap jam keberangkatan adalah peluang untuk mengeksplorasi kota-kota indah di sepanjang rute, dari Yogyakarta yang penuh budaya hingga Solo yang kental dengan sejarahnya.

Dengan jadwal yang variatif, Anda dapat memilih waktu yang paling sesuai dengan rencana perjalanan Anda.

Kapan pun Anda memutuskan untuk naik, keindahan dan kemudahan perjalanan akan selalu menyertai Anda.

Jadi, bersiaplah untuk menjelajahi keindahan Jawa Tengah dengan kenyamanan KRL Jogja-Solo dari Stasiun Maguwo!

Stasiun Maguwo: Simbiosis Perjalanan dan Fungsionalitas Modern

Stasiun Maguwo: Simbiosis Perjalanan dan Fungsionalitas Modern

Di tengah nuansa historis dan arsitektur klasik, Stasiun Maguwo hadir dengan ciri khasnya sendiri.

Dengan empat jalur kereta api, jalur 2 dan 3 yang merupakan sepur lurus, menggambarkan kemudahan akses bagi perjalanan yang efisien.

Namun, tak hanya tentang perjalanan rel, Stasiun Maguwo telah merangkul transformasi fungsional.

Dengan begitu, stasiun ini menjelma menjadi pusat layanan yang menghubungkan udara dan rel.

Fungsinya sebagai stasiun bandar udara membawa nuansa baru, melayani perjalanan KA bandara yang mempertemukan Bandara Adisucipto dengan Yogyakarta dan Solo.

Sentuhan modern juga terlihat dalam jalur bawah tanah yang memudahkan penumpang pesawat terbang.

Stasiun ini juga menjadi episentrum kesatuan transportasi di Yogyakarta, dengan kehadiran halte pemberhentian Trans Jogja, sistem angkutan dalam kota yang semakin memperkuat konektivitas di dalam kota.

Seperti lukisan yang menarik dari semua sisi, Stasiun Maguwo menjadi perpaduan harmonis antara masa lalu dan masa depan.

Sebuah tempat yang membuktikan bahwa perjalanan bukan hanya mengenai jalur, tetapi juga mengenai pengalaman yang unik dan mendalam.

Antarmoda Pendukung: Transportasi Umum Dari dan Ke Stasiun Maguwo Jogja

Dalam suasana dinamis Yogyakarta, antarmoda pendukung transportasi umum menjadi jaringan penting yang melengkapi perjalanan.

Berikut adalah jenis-jenis angkutan umum dari dan ke Stasiun Maguwo di Jogja ini:

  1. Trans Jogja: Terhubung dari Bandara Adisutjipto hingga Terminal Pakem, Trans Jogja memberikan akses mudah ke berbagai titik penting di kota ini. Rute seperti Bandara Adisutjipto – Pasar Pathuk, Bandara Adisutjipto – Terminal Ngabean, Terminal GiwanganTerminal Condongcatur, dan Terminal Jombor – Bandara Adisutjipto memberikan fleksibilitas untuk menjelajah dengan nyaman.
  2. Teman Bus Yogyakarta: Menawarkan koneksi yang efisien dari Terminal Prambanan hingga Malioboro, dengan titik awal di Bandara Adisutjipto. Rute yang terkoneksi ini memberikan alternatif perjalanan yang efektif, memastikan Anda bisa mengeksplorasi Yogyakarta dengan mudah.

Rizki

Rizki

Rizki Purnama adalah seorang travel content writer berbakat dengan pengalaman dalam menulis tentang destinasi wisata dan petualangan. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap dunia perjalanan dan selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik melalui tulisannya.
https://xplorejogja.com