Stasiun Brambanan: Jadwal Kereta Api Terbaru Di 2025

Stasiun Brambanan, dengan kode stasiun BBN, adalah salah satu stasiun kereta api kelas I yang berada di wilayah Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada ketinggian 146 meter di atas permukaan laut, stasiun ini memiliki peran penting sebagai titik pemberhentian KRL Commuter Line Yogyakarta–Solo, sekaligus sebagai titik aktivitas bongkar muat untuk kereta barang, terutama angkutan semen.

Secara geografis, Stasiun Brambanan menempati posisi strategis karena berada di perbatasan antara dua wilayah penting, yaitu Kabupaten Klaten di Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalur penghubung dari stasiun ini langsung terhubung dengan jalan raya utama yang menghubungkan Kota Solo dan Yogyakarta, menjadikannya titik transit yang vital bagi mobilitas harian masyarakat, baik untuk keperluan kerja, pendidikan, maupun kegiatan wisata.

Peran Stasiun Brambanan sebagai simpul transportasi bukan hanya terlihat dari layanan penumpang, tetapi juga dari aktivitas logistiknya. Saat ini, stasiun ini secara reguler melayani kereta angkutan barang berupa semen dari dua produsen besar, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia dan Indocement. Sebelumnya, stasiun ini juga sempat melayani kereta Prameks (Prambanan Ekspres), sebuah layanan komuter populer sebelum digantikan secara penuh oleh KRL Commuter Line.

Stasiun Brambanan: Informasi Jadwal Kereta Api Terbaru

Letaknya yang berada di dataran Prambanan juga memberikan nilai tambah historis dan budaya yang tinggi. Stasiun ini berdekatan dengan berbagai situs purbakala seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Sojiwan, serta kompleks Ratu Boko. Tidak hanya menjadi simpul transportasi modern, Stasiun Brambanan juga berdiri di tengah kawasan bersejarah yang menjadi salah satu pusat peradaban Jawa pada masa lampau.

Meskipun secara administratif masuk dalam wilayah Prambanan, nama resmi stasiun ini tercatat sebagai “Brambanan” sejak era kolonial Belanda. Nama ini merujuk pada data resmi dari Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api swasta Hindia Belanda, yang mendirikan jalur dan stasiun ini pada akhir abad ke-19. Nama tersebut tetap dipertahankan hingga kini sebagai bagian dari sejarah dan kontinuitas identitas perkeretaapian di Indonesia.

Bangunan dan Tata Letak Stasiun Brambanan

Stasiun Brambanan awalnya didesain dengan empat jalur kereta api, di mana jalur 1 difungsikan sebagai sepur lurus. Namun, perubahan besar terjadi seiring dengan proyek pembangunan jalur ganda Yogyakarta–Solo yang dimulai pada awal tahun 2000-an. Pengoperasian segmen ganda dimulai bertahap, yakni ruas Srowot–Ketandan pada tahun 2001, ruas Brambanan–Delanggu pada 15 Desember 2003, dan akhirnya ruas Brambanan–Yogyakarta yang resmi dibuka pada 8 Januari 2007. Dengan pengoperasian jalur ganda ini, jalur 2 dialihkan menjadi sepur lurus untuk arah Solo, sementara jalur 1 tetap melayani arah Yogyakarta.

Keberadaan jalur 4 dalam tata letak stasiun ini juga memiliki peran penting. Jalur ini digunakan sebagai sepur simpan, atau tempat parkir kereta barang, khususnya kereta angkutan semen yang menjadi bagian dari layanan logistik stasiun. Fungsionalitas jalur ini menambah efisiensi operasional, khususnya dalam pengaturan lalu lintas kereta yang masuk dan keluar dari stasiun.

Bangunan dan Tata Letak Stasiun Brambanan

Bangunan lama Stasiun Brambanan memiliki arsitektur khas warisan zaman kolonial, dengan gaya yang menyerupai Stasiun Srowot. Sayangnya, bangunan asli tersebut rusak parah dan roboh akibat gempa bumi Yogyakarta yang terjadi pada tahun 2006. Kejadian ini memicu upaya rekonstruksi, dan akhirnya bangunan baru yang saat ini digunakan dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), dengan desain yang lebih modern namun tetap memperhatikan fungsi dan keselamatan bangunan.

Stasiun ini juga mengalami pembaruan pada sistem persinyalannya. Sebelumnya menggunakan sistem mekanik, Stasiun Brambanan beralih ke sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang teknologi dan sistem transportasi. Sistem baru ini dipasang pada tahun 2013, namun baru dioperasikan secara penuh pada tanggal 1 Oktober 2018. Pembaruan sistem ini merupakan bagian dari modernisasi jaringan perkeretaapian nasional untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi layanan.

Sejak tahun 2020, stasiun ini juga sudah dilengkapi dengan infrastruktur listrik aliran atas (LAA) sebagai bagian dari proyek elektrifikasi jalur Yogyakarta–Solo. Pemasangan LAA ini memungkinkan KRL Commuter Line beroperasi secara penuh dari Stasiun Palur hingga Stasiun Yogyakarta tanpa hambatan. Dengan infrastruktur modern, Stasiun Brambanan kini siap menghadapi tantangan dan kebutuhan transportasi masa kini.

Baca Juga: 7 Stasiun Kereta Api Yang ada Di Jogja Yogyakarta

Layanan Kereta Api di Stasiun Brambanan: Penumpang dan Barang

Layanan Kereta Api di Stasiun Brambanan: Penumpang dan Barang

Sebagai salah satu stasiun penting di jalur tengah Pulau Jawa, Stasiun Brambanan melayani dua jenis layanan utama, yaitu kereta penumpang (komuter) dan kereta barang (logistik). Untuk layanan penumpang, stasiun ini dilintasi oleh KRL Commuter Line Yogyakarta–Solo, khususnya lintas Y (Yogyakarta–Palur). Kereta ini menjadi sarana utama transportasi harian bagi ribuan penumpang yang bepergian antar kota, terutama dari wilayah pinggiran menuju pusat kota di Yogyakarta dan Solo.

KRL Commuter Line dikenal dengan ketepatan waktunya, kenyamanan, dan tarif yang terjangkau. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Prambanan dan Klaten, kehadiran stasiun ini sangat membantu mobilitas, khususnya untuk keperluan kerja dan pendidikan. Jarak tempuh dari Brambanan ke pusat Kota Yogyakarta dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit, menjadikannya pilihan ideal dibandingkan moda transportasi lain yang rentan macet.

Selain layanan komuter, Stasiun Brambanan juga menjadi titik utama pengangkutan barang, khususnya semen. Ada beberapa layanan kereta barang yang berangkat dari stasiun ini menuju berbagai wilayah di Pulau Jawa. Jalur lintas selatan melayani kereta angkutan semen dari PT Solusi Bangun Indonesia menuju Karangtalun. Sementara jalur lintas utara digunakan oleh kereta angkutan semen milik Indocement dengan rute ke Arjawinangun melalui Semarang Poncol dan Nambo via Kampung Bandan.

Pengangkutan semen juga dilakukan melalui jalur ke arah Brumbung, melewati Gundih dan Solo Balapan. Aktivitas ini memperlihatkan betapa strategisnya Stasiun Brambanan tidak hanya untuk mobilitas manusia, tetapi juga untuk mendukung kegiatan industri dan distribusi bahan bangunan di Indonesia.

Keberadaan layanan barang dan penumpang di satu titik ini menunjukkan optimalisasi infrastruktur stasiun. Hal ini mencerminkan kebijakan perkeretaapian nasional yang mendorong efisiensi dalam pemanfaatan stasiun sebagai pusat logistik terpadu.

Jadwal KRL Commuter Line Yogyakarta–Solo dari Stasiun Brambanan Di 2025

Jadwal KRL Commuter Line Yogyakarta–Solo dari Stasiun Brambanan Di 2025

Untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, PT KAI Commuter menyediakan jadwal keberangkatan KRL Commuter Line Jogja dari Stasiun Brambanan ke berbagai stasiun tujuan di jalur Yogyakarta–Palur. Jadwal keberangkatan yang berlaku mulai 1 Februari 2025 berdasarkan Gapeka (Grafik Perjalanan Kereta Api) terbaru adalah sebagai berikut:

Jadwal Keberangkatan KRL dari Stasiun Brambanan:

  • 06.01 WIB
  • 07.06 WIB
  • 08.15 WIB
  • 10.08 WIB
  • 11.39 WIB
  • 13.52 WIB
  • 14.42 WIB
  • 16.36 WIB
  • 17.34 WIB
  • 19.06 WIB
  • 20.49 WIB
  • 21.41 WIB

Frekuensi keberangkatan yang cukup padat ini memberikan keleluasaan bagi para penumpang untuk menyesuaikan jadwal perjalanan mereka. Dengan jarak antar keberangkatan sekitar 1 hingga 2 jam, penumpang tidak perlu khawatir jika tertinggal kereta, karena akan selalu ada keberangkatan berikutnya dalam waktu dekat.

Waktu keberangkatan pertama yang dimulai sejak pukul 06.01 WIB sangat cocok bagi penumpang yang hendak berangkat kerja atau sekolah lebih awal. Sementara keberangkatan terakhir pada pukul 21.41 WIB memungkinkan fleksibilitas tinggi bagi mereka yang pulang larut malam atau melakukan perjalanan pada malam hari.

KRL Commuter Line dari Stasiun Brambanan melayani rute dua arah, yaitu ke arah Yogyakarta dan Palur. Kereta ini berhenti di setiap stasiun yang dilewati seperti Srowot, Klaten, Delanggu, Gawok, dan Solo Balapan, sebelum akhirnya berakhir di Stasiun Palur.

Dengan tarif yang sangat terjangkau dan fasilitas AC yang nyaman, KRL menjadi pilihan utama bagi masyarakat urban di Jawa Tengah dan DIY yang menginginkan efisiensi dalam perjalanan sehari-hari.


Rizki

Rizki

Rizki Purnama adalah seorang travel content writer berbakat dengan pengalaman dalam menulis tentang destinasi wisata dan petualangan. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap dunia perjalanan dan selalu bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik melalui tulisannya.
https://xplorejogja.com