Dapatkan pandangan mendalam tentang Tugu Jogja – ikon Kota Pelajar Yogyakarta, dengan sejarahnya yang kaya, foto-foto menakjubkan, dan gambar detil. Pelajari lebih lanjut tentang simbol penting ini di Yogyakarta dan kenapa harus ada dalam daftar kunjungan Anda.
Daftar Isi
Apa Itu Tugu Jogja?
Tugu Yogyakarta, atau yang sering dikenal sebagai Tugu Pal Putih, adalah sebuah monumen yang menjelma menjadi simbol kejayaan dan semangat persatuan Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Terletak di perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Margo Utomo, tugu ini menyimpan nilai simbolis yang menghubungkan berbagai tempat bersejarah di sekitarnya, seperti Pantai Parangtritis, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.
Awalnya, tugu ini bernama Tugu Golong-Gilig, dibangun oleh pendiri Keraton Yogyakarta, Hamengkubuwana I.
Namun, akibat gempa pada tahun 1867, bangunan itu runtuh dan kemudian direnovasi oleh pemerintah Belanda.
Setelah renovasi, tugu ini berubah menjadi Tugu Pal Putih dengan bentuk bulat panjang, berujung runcing di bagian atasnya.
Tugu Yogya menjadi gambar simbol persatuan rakyat dan penguasa dalam melawan penjajahan.
Dalam sejarahnya, Sultan Yogyakarta dikatakan pernah menggunakan tugu ini sebagai patokan arah saat melakukan meditasi menghadap puncak Gunung Merapi.
Tugu Yogyakarta kini menjadi objek wisata Yogyakarta yang banyak diminati oleh para pengunjung yang ingin mengabadikan momen berharga dalam bentuk foto atau gambar.
Berada di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji, dan Jalan Diponegoro, tugu ini menawarkan pesona dan daya tarik tersendiri.
Dengan desain yang megah dan simbolis, Tugu Yogya mengajak kita untuk merenungkan kejayaan dan semangat persatuan yang diwariskan oleh para pendahulu.
Selain menjadi lambang Kota Yogyakarta, tugu ini juga mengingatkan kita akan pentingnya semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan zaman.
Jadi, saat berada di Kota Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Tugu Pal Putih dan menikmati keindahannya sambil mengenang sejarah dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Sejarah Tugu Jogja
Tugu Yogyakarta, sejak awal berdiri hingga kini, menyimpan sejarah yang kaya akan makna dan perubahan bentuk yang menarik untuk disimak.
Pada tahun 1755, Sri Sultan Hamengkubuwono I membangun tugu ini dengan nama Tugu Golong-Gilig.
Namanya terinspirasi dari bentuknya yang berbentuk silinder (gilig) dengan puncak berbentuk bulatan seperti bola (golong).
Dalam semangat persatuan rakyat, tugu ini menjadi simbol kesempurnaan keberadaan raja dan hubungannya dengan Sang Pencipta.
Mereka bersatu dalam sikap manembah kepada Yang Maha Tinggi.
Tugu Golong-Gilig juga memainkan peran penting sebagai tetenger kota dan titik pandang untuk meditasi Sri Sultan Hamengkubuwono I di Bangsal Manguntur Tangkil, tempat bertakhta raja yang tinggi di Siti Hinggil Lor, pelataran keraton.
Sayangnya, pada tanggal 10 Juni 1867, gempa besar mengguncang Yogyakarta dan membuat Tugu Golong-Gilig runtuh.
Pada tahun 1889, masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII, pemerintah kolonial Belanda memutuskan untuk merenovasi tugu ini.
Tugu dibangun kembali dengan bentuk yang berbeda dari aslinya.
Sekarang berbentuk persegi dengan puncak berbentuk kerucut spiral yang meruncing, tetapi tidak sampai runcing (papak) seperti sebelumnya.
Tingginya juga berkurang drastis menjadi sekitar 10 meter dari 25 meter sebelumnya.
Tugu yang baru ini kemudian dikenal sebagai De Witte Paal atau Tugu Pal Putih.
Meski mengalami perubahan bentuk, makna dan simbolisasi gambar Tugu Yogyakarta tetap mengandung nilai-nilai persatuan dan kesatuan rakyat dan penguasa dalam menghadapi tantangan zaman.
Tugu Yogyakarta menjadi salah satu landmark Kota Yogyakarta dan telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya melalui Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM 25/ PW.007/ MKP/2007.
Selain menjadi objek wisata yang menarik di Jogja, tugu ini tetap menyimpan sejarah dan kebermaknaan yang mendalam, mengajak kita untuk merenungkan pesan persatuan yang menginspirasi dari masa lampau hingga masa kini.
Bagi para pengunjung, Tugu menjadi bukti nyata tentang kebesaran dan keindahan sejarah kota istimewa ini.
Alamat, Peta Lokasi
Tugu Jogja atau Tugu Yogyakarta terletak di perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan A.M Sangaji, dan Jalan Diponegoro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Peta Lokasi
Berikut adalah koordinat GPS Tugu Yogya:
- Garis Lintang (Latitude): -7.782010
- Garis Bujur (Longitude): 110.367084
Beberapa Cara Pergi ke Tugu Jogja
Tempat wisata ini merupakan lokasi ikonik dan mudah dijangkau di Kota Yogyakarta.
Ada beberapa cara untuk pergi ke Tugu Jogja:
Dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta
- Naik Taksi: Anda bisa naik taksi dari Bandara Adisutjipto ke Tugu Yogyakarta. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 20-30 menit tergantung dari kondisi lalu lintas.
Dari Stasiun Tugu Yogyakarta
- Naik Becak atau Andong: Dari Stasiun Tugu, Anda bisa naik becak atau andong tradisional yang tersedia di depan stasiun. Perjalanan ke Tugu Jogja biasanya akan memakan waktu sekitar 15-20 menit.
Dari Terminal Condongcatur
- Naik Angkutan Kota (Angkot): Dari Terminal Bus Condongcatur, Anda bisa naik angkot (angkutan kota) dengan rute ke Tugu Yogya. Biasanya angkot dengan trayek jurusan Prambanan-Tugu akan melewati Tugu Jogja.
Dari Malioboro
- Jalan Kaki: Jika Anda berada di Malioboro, Anda bisa berjalan kaki untuk berburu foto dan gambar Tugu Yogyakarta. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 15-20 menit tergantung dari lokasi Anda di Malioboro.
Dari Wisata Lain di Yogyakarta
- Jika Anda sedang berada di tempat wisata lain di Yogyakarta, Anda bisa menyewa mobil, taksi online, atau turun berbagai moda transportasi umum seperti angkot atau TransJogja untuk menuju Tugu Jogja.
Pastikan selalu mengecek peta dan arah untuk memastikan Anda mencapai tujuan dengan lancar dan aman.
Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (FAQ) Terkait Tugu Jogja
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan tentang foto Tugu Jogja, ikon terkenal Kota Pelajar.
Dapatkan semua informasi yang Anda butuhkan tentang sejarah, lokasi, tips foto dan gambar, hingga pentingnya Tugu Yogya dalam budaya lokal.
Tugu Jogja dibangun tahun berapa?
Tugu Yogyakarta, sebuah landmark penting dari Kota Yogyakarta, pertama kali didirikan sebagai Tugu Golong Gilig pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I, tepatnya pada tahun 1755.
Apa nama tugu yang ada di Jogja?
Tugu ini memiliki sejarah awal dengan nama Tugu Golong Gilig dan kini sering dikenal sebagai “Tugu Pal Putih” karena warna cat putih yang telah dipertahankan sejak zaman dahulu.
Apa Keistimewaan Tugu Jogja?
Tugu Jogja memiliki nilai simbolis yang sangat penting, sebagai patokan arah sultan saat bermeditasi menghadap Gunung Merapi.
Pembangunannya pun mengikuti garis imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Tugu, Keraton, dan Laut Selatan.
Apa simbol Tugu Jogja?
Tugu Jogja awalnya dibangun oleh Kraton Kasultanan Yogyakarta pada masa pemerintahan Hamengku Buwana I pada tahun 1757 sebagai simbol persatuan rakyat melawan penjajahan Belanda.
Tugu Jogja berada dimana?
Monumen Tugu Yogyakarta berdiri megah di persimpangan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan A.M Sangaji, dan Jalan Diponegoro.
Konon, Tugu Jogja didirikan sekitar satu tahun setelah pendirian Kraton Yogyakarta.
Tugu Yogyakarta di jalan apa?
Tugu Yogya yang mempunyai makna magis terletak di perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Pangeran Mangkubumi.
Garis imajiner memberi gambar Tugu ini menghubungkan Laut Selatan, Keraton Jogja, dan Gunung Merapi.
Siapa yang membangun Tugu Jogja?
Monumen ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755, dikenal sebagai Tugu Golong-Gilig, dan menjadi simbol persatuan rakyat pada masa itu.
Tinggi tugu jogja berapa?
Tugu Jogja awalnya menjulang setinggi 25 meter. Dibangun di Garis Imajiner Yogyakarta yang menghubungkan Laut Selatan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Gunung Merapi
Konon, saat bermeditasi, Sultan Yogyakarta saat itu menggunakan tugu ini sebagai patokan menghadap ke puncak Gunung Merapi.
Kenapa Tugu Jogja menyusut 10 meter?
Belanda dengan sengaja merombak Tugu Golong Gilig untuk menghapuskan simbol persatuan antara kraton dan rakyat Mataram.
Hasilnya, tinggi tugu berkurang sekitar 10 meter.
Tugu Yogya awalnya sangat tinggi dan ujungnya tidak berbentuk runcing dinamakan apa tugu pada awal sebelum menjadi seperti sekarang?
Sebelumnya, Tugu Yogyakarta dikenal dengan nama Tugu Pal Putih atau “De Witte Paal” dalam Bahasa Belanda. Dahulu, di bagian atasnya, terdapat seperti bulatan bola.
Sementara di bagian bawahnya, bentuknya berbentuk bulat panjang atau disebut “gilig” dalam Bahasa Jawa.
Apa warna Tugu Jogja?
Tugu Jogja sering dikenal dengan sebutan “Tugu Pal Putih” karena warna cat putih yang telah menjadi ciri khasnya sejak zaman dahulu, menjadikannya sebagai daya tarik objek pariwisata yang menarik hati.